Happy weekend semua.. Gimana kabarnya nih? Lagi pada
liburan atau sama seperti penulis yang lagi asyik surfing di dunia maya?
Setelah 2 hari lalu memposting artikel pertama, penulis cukup
"kebingungan" dalam memposting artikel yang kedua ini. Mengapa? Disatu
sisi, penulis ingin menyalurkan hobby penulis namun disisi lain penulis juga ingin agar
artikel yang diposting dalam blog ini bisa bermanfaat bagi orang lain. Sehingga
penulis memutuskan untuk memposting bidang studi yang sangat penulis cintai di
muka bumi ini yakni Akuntansi. Bagi anak SMA khususnya untuk jurusan IPS,
pelajaran Akuntansi menjadi "momok" tersendiri. Mungkin karena
pelajarannya yang agak sulit ataupun gurunya yang agak "galak". Tapi
penulis percaya bahwa tidak ada satupun guru yang galak karena guru merupakan
wakil orang tua kita di sekolah. Penulis sendiri mulai jatuh cinta pada
Akuntansi sejak duduk dibangku SMA. Awalnya. jujur penulis kurang begitu
tertarik dengan pelajaran ini. Namun, suatu hari guru penulis memberikan sebuah
tugas yang menurut penulis cukup sulit saat itu. Kalau tidak salah mengenai
penjurnalan. Nah, semenjak diberi tugas itulah penulis mulai menyukai Akuntansi
dan mendalaminya hingga di bangku kuliah. Dan tidak usah berlama-lama lagi,
namun sebelumnya ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih untuk SMANSA dan
Ibu guru tercinta, Ibu Risma Hutajulu yang membuat penulis menjadi sangat
menyukai Akuntansi. Akhir kata, selamat membaca dan terima kasih telah
mengunjungi blog ini. Salam damai!
2.1 SEKILAS MENGENAI AKUNTANSI
A. Definisi Akuntansi
Akuntansi sering
disebut sebagai bahasa dunia usaha atau the
language of business. Dari segi bahasa berasal dari to account yang berarti menghitung atau mempertanggung jawabkan
sehingga menjadi accounting. Istilah account diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia menjadi perkiraan atau rekening.
Defenisi
akuntansi menurut American Accounting
Association (AAA) adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan
melaporkan informasi ekonomi untuk mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara
jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut.
B. Sejarah Singkat Akuntansi
Pada tahun 1494,
Luca Pacioli, seorang ahli matematika, menulis sebuah buku yang berjudul Summa de Arithmetica Geometrica, Proportioni
et Proportionalita. Buku ini mengajarkan juga tentang akuntansi dalam bab
yang berjudul Tractatus de Computis et Scriptoris.
Bab ini memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan (double entry system). Luca Pacioli kemudian dikenal sebagai Bapak
Akuntansi. Sistem akuntansi yang berkembang di Eropa disebut sistem
kontinental, sedangkan yang berkembang di Inggris dan Amerika disebut sistem
Anglo-Saxon.
Perkembangan
akuntansi di Indonesia dimulai dengan digunakannya tata buku berpasangan yang
mulai diterapkan sejak tahun 1642. Pada tahun 1747, ditemukan bukti adanya
pembukuan pada Amphloen Society di
Jakarta. Sampai pada tahun 1947, Indonesia akhirnya baru memiliki seorang
akuntan yang bernama Prof. Dr. Aboetari.
C. Bidang Akuntansi
Akuntansi
menurut manfaat pemakaiannya dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
1) Akuntansi
Keuangan (Financial Accounting)
2)
Akuntansi
Pemeriksaan (Auditing)
3)
Akuntansi Biaya
(Cost Accounting)
4)
Akuntansi
Manajemen (Management Accounting)
5)
Akuntansi Pajak
(Tax Accounting)
6)
Akuntansi
Pemerintahan (Government Accounting)
7)
Akuntansi
Anggaran (Budgeting)
2.2 AKUNTANSI KEUANGAN (FINANCIAL ACCOUNTING)
Akuntansi
keuangan merupakan bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pencatatan
dan pelaporan keuangan perusahaan yang ditujukan terutama kepada pihak-pihak
eksternal perusahaan seperti investor, kreditor, lembaga pemerintah, pelanggan,
pemasok, dan masyarakat. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah
pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan
berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang
disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk
menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggung jawaban
keuangan terhadap para pemegang saham. Laporan keuangan oleh pihak luar perusahaan
akan digunakan untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan investasi,
keputusan yang berhubungan dengan pemberian pinjaman, dan keputusan lainnya.
Hal penting dari
akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian
laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan
pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan
keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai
diterapkan di Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi
Indonesia tahun 1984.
Akuntansi keuangan terdiri dari: Pengantar Akuntansi,
Akuntansi Keuangan Menengah, dan Akuntansi
Keuangan Lanjutan.
2.3 PERANAN
INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN SEBAGAI ALAT
PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN
Pada masa perkembangan bisnis modern sekarang ini
sangatlah diperlukan informasi-informasi yang menunjang bagi kemajuan dan kepentingan
bisnis. Informasi adalah kumpulan data yang diperoleh oleh suatu entitas yang
dapat diolah lebih lanjut sehingga akan menjadi data yang lebih berguna dan
lebih mempunyai nilai guna bagi entitas tersebut. Salah satu informasi yang
diperlukan oleh perusahaan adalah informasi keuangan dalam perusahaan. Salah
satu bentuk dari informasi akuntansi adalah pelaporan keuangan, dimana
pelaporan keuangan juga masih memiliki karakteristik yaitu laporan keuangan.
Laporan keuangan tersebut yang nantinya memuat berbagai macam informasi
keuangan yang digunakan oleh pihak perusahaan utamanya oleh para manajer
sebagai salah satu instrumen sebagai dasar pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi yang terdapat dalam laporan
keuangan merupakan laporan kepada pihak internal maupun pihak eksternal
perusahaan yang nantinya digunakan sebagai pembuatan keputusan finansial.
Laporan keuangan disajikan dalam bentuk neraca, laporan perhitungan laba–rugi, laporan
perubahan ekuitas, arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Menurut Husaini dan Abdullah (2004) tidak ada perbedaaan
dalam penggunaan informasi akuntansi untuk perusahaan besar, perusahan menengah,
maupun perusahaan kecil. Disamping itu, informasi akuntansi juga berpengaruh
terhadap pemeringkatan organisasi.
Salah
satu alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan
dapat bermanfaat untuk memprediksi harga atau return saham di pasar
modal, termasuk kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang adalah
melakukan analisis rasio keuangan. Informasi akuntansi digunakan untuk
mengevaluasi kinerja individu, peran partisipasi budget
dalam
pengendalian organisasi, konsekuensi dari kompensasi insentif, dan konsekuensi
dari efektifitas pengendalian dan desain sistem pengendalian (Trioyono: 2005).
Riset mengenai manfaat informasi keuangan telah banyak
dilakukan, salah satunya oleh penelitian Tuasikal (2002) menjelaskan bahwa pada
perusahaan pemanufakturan, informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan
tidak bermanfaat dalam memprediksi return saham satu tahun kedepan, namun
bermanfaat dalam dua tahun kedepan. Tapi menurut
Zainudin
(1999) menguji manfaat informasi akuntansi dalam memprediksi pertumbuhan laba
perusahaan perbankan. Dengan menggunakan analisis AMOS, menunjukkan
bahwa construct rasio keuangan capital, assets, earning, dan liquidity
signifikan dalam memprediksi rasio keuangan tingkat individu, hasil
pengujian menunjukkan tidak terdapat rasio keuangan yang signifikan dalam
memprediksi pertumbuhan laba perusahaan perbankan untuk dua tahun
ke
depan.
Dari uraian di atas kita dapat mengetahui betapa
pentingnya peranan informasi akuntansi bagi perusahaan dalam menganalisa laba
yang terjadi pada tahun depan. Informasi akuntansi ternyata tidak hanya sebagai
dasar dalam memprediksi laba yang terjadi pada tahun ke depan saja, fungsi
lainnya dari informasi akuntansi keuangan yaitu sebagai dasar penilaian kinerja
dan bagi para manajer dan karyawan yang telah dilakukan pada periode tahun yang
telah berlalu. Hal ini berfungsi sebagai dasar evaluasi kinerja para manajer
dan karyawan agar lebih baik dan dapat lebih meminimalisir tingkat kesalahan
pada tahun yang akan datang. Begitu pula dengan dunia perbankan di Indonesia
yang saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Sangatlah
berbeda kalau kita menilai dan menelusuri sejarah perbankan di Indonesia, dunia
perbankan Indonesia pada tahun 1970-1980 masih menggunakan sistem tradisional sampai
memasuki pertengahan tahun 1983. Pada pertengahan tahun 1983 pemerintah
mengeluarkan peraturan deregulasi perbankan pada Juli 1983 oleh Bank Indonesia.
Pada sebelum tahun 1983, dunia perbankan Indonesia masih menggunakan sistem bank
oriented yaitu semua kegiatan perbankan tertuju pada kegiatan perbankan
maksudnya yaitu pihak nasabah yang harus mendatangi bank untuk melakukan
transaksi. Sedangkan setelah pada tahun 1983, pemerintah mengubah peraturan
tersebut menjadi customer oriented yaitu pihak bank yang harus aktif
dalam mencari investor dan nasabah agar bank tersebut dapat tetap melakukan
aktivitasnya.
Dengan sistem ini, diharapkan antara bank yang satu
dengan yang lain dapat bersaing dengan sehat sebagai competitor. Di
dalam persaingan tersebut, agar sebuah bank dapat mempertahankan eksistensinya
atau malah dapat meningkatkan profitabilitasnya maka bank tersebut harus
memenuhi syarat utama yang harus ada, yaitu:
1) Setiap bank harus dapat bekerja dengan tingkat
efisiensi yang tinggi, sehingga bank tidak mengalami “pemborosan” atas jam kerja
para karyawan mereka.
2) Setiap lembaga bank harus dapat mengembangkan
produk atau jasa mereka sesuai dengan tingkat kebutuhan dari para nasabah. Sehingga
para nasabah dapat merasa terpuaskan akan pelayanan bank tersebut.
Untuk dapat mencapai dua kriteria tersebut diatas,
maka manajemen bank harus memiliki sekumpulan informasi yang berkaitan dengan
hal tersebut tentunya, baik secara tepat pakai maupun tepat waktu.
Informasi-informasi yang diperlukan oleh para manajemen merupakan informasi
yang masih mentah, dimana informasi tersebut akan diolah lebih lanjut agar
dapat berguna bagi para pemakai laporan keuangan.
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data tersebut
dengan menggunakan teknik analisis data laporan keuangan. Teknik tersebut berfungsi
sebagai bahan diagnosa tingkat kesehatan suatu perusahaan. Informasi yang telah
dihasilkan pun juga belum sempurna sebelum informasi tersebut diintepretasikan
sehingga dapat digunakan oleh para manajer, dimana nantinya akan digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen.
Hal tersebut sering kita sebut sebagai “manajemen
decision”. Manajer melakukan perencanaan dan pengendalian yang melibatkan
manajemen atau yang disebut pula dengan pengendalian manajemen (Supriyono
R.A:140). Pengendalian manajemen adalah suatu proses dengan para manajer
menjamin bahwa sumber-sumber yang diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien
dalam rangka pencapaian tujuan organisasinya. Penilaian prestasi
manajer
berfungsi sebagai alat untuk merencanakan dan mengkoordinasikan pengendalian
pusat pertanggungjawaban tersebut, untuk mengevaluasi kualitas manajer, dan
membantu manajer dalam rangka meningkatkan kinerja operasional pusat pertanggungjawaban
yang dipimpinnya. Bentuk pemanfaatan manajemen bank besifat kualitatif dan
kuantitatif.
Sifat kuantitatif akan banyak dinyatakan dalam bentuk
rumus-rumus akuntansi yang akan banyak membantu manajemen dalam proses
pengambilan keputusan, sedangkan yang bersifat kuantitatf akan lebih bermanfaat
untuk pengawasan.
Teknik analisis laporan keuangan sangat penting
sebagai alat dalam melakukan diagnosa kondisi kesehatan suatu bank ditinjau
dari berbagai segi. Informasi akuntansi perbankan dapat digunakan untuk
mendiagnosa kesehatan bank itu sendiri melalui analisa laporan keuangan dan
akan dicari penyelesaiannya melalui perencanaan dan perbaikan likuiditas dan solvabilitas
bank itu sendiri. Salah satu tahap penting dalam proses akuntansi untuk
kepentingan pengambilan keputusan manajemen adalah tahap intepretasi laporan akuntansi.
Dari tahap ini akan mengubah data akuntansi menjadi informasi akuntansi yang
relevan untuk pengambilan keputusan. Salah satu bentuk informasi akuntansi yang
penting berupa rasio-rasio keuangan suatu perusahaan untuk suatu periode
tertentu. Dengan rasio-rasio tersebut akan tampak jelas berbagai indikator
keuangan yang dapat mengubah posisi, kondisi keuangan suatu perusahaan.
Berdasarkan atas uraian di atas, maka penulis
menyimpulkan bahwa betapa pentingnya pengukuran kinerja manajer terutama pada
dunia perbankan, hidup mati sebuah bank akan ditentukan oleh keputusan yang
diambil oleh manajernya.
2.4 MANFAAT INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI
PERUBAHAN LABA
Setiap entitas usaha baik badan maupun perseorangan
tidak dapat terlepas dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa
informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri
dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan
arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan
informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi
keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan
harga (IAI, 2002).
Untuk dapat memenuhi kualifikasi informasi yang
berguna IAI (2002) menetapkan empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat
dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan. Dapat dipahami
maksudnya kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Relevan maksudnya
adalah informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
kini atau masa depan, menegaskan atau memprediksi hasil evaluasi mereka masa
lalu. Keandalan artinya informasi bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material dan
dapat
diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang
seharusnya disajikan. Dapat dibandingkan artinya pemakai harus dapat
dibandingkan artinya pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi keuangan secara
relatif.
Dalam perkembangan bisnis yang sangat pesat diperlukan
keahlian dalam menganalisis laporan keuangan dan memilih informasi dalam
jaringan yang luas untuk mengetahui kondisi perusahaan saat kini maupun masa
yang akan datang. Dengan analisis laporan keuangan akan membantu pihak-pihak yang
berkepentingan dalam memilih dan mengevaluasi informasi dengan perhatian terfokus
pada informasi yang reliabel dan relevan denga n keputusan bisnis, maka dapat
menghemat waktu dan biaya perolehan informasi (Munawir, 2002).
Dengan melakukan analisis laporan keuangan maka
informasi yang dibaca dan laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih
dalam. Hubungan satu pos dengan pos lain akan dapat menjadi indikator tentang
posisi dan prestasi keuangan perusahaan. Untuk dapat menginterprestasikan
informasi akuntansi yang relevan dengan tujuan dan kepentingan pemakainya
dikembangkan seperangkat tehnik analisis yang didasarkan pada laporan keuangan
yang dipublikasikan. Salah satu tehnik tersebut yang populer diaplikasikan
dalam
praktek
bisnis adalah analisis rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan memberikan informasi
yang sederhana mengenai hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya
sehingga memudahkan dan mempercepat dalam menilai kesehatan dan kinerja
perusahaan.
Analisis rasio laporan keuangan dapat membantu para
pelaku bisnis, baik pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam
menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan merupakan instrument
analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan
yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi
operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut,
untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang
bersangkutan. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktek bisnis pada
kenyataannya bersifat subyektif tergantung kepada untuk apa suatu analisis
dilakukan dan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan (Helfert, 1991).
Menurut Suad Husnan (1997). Untuk melakukan analisis
rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan
aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas
angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja, atau pada
neraca dan laporan laba rugi. Setiap analisis laporan keuangan bisa saja
merumuskan rasio tertentu yang dianggap mencerminkan aspek tertentu.
Secara umum kegunaan informasi keuangan hasil
akuntansi adalah sebagai dasar prediksi para pemakainya. Dalam Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan SAK 2002 disebutkan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan laporan keuangan yaitu investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan
kreditor lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu,
analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan
keuangan. Studi-studi akuntansi yang menghubungkan rasio keuangan dengan fenomena-fenomena
akuntansi tertentu, dengan harapan akan ditemukan berbagai kegunaan obyektif
rasio keuangan. Beberapa yang telah dilakukan diantaranya menguji kegunaan
rasio keuangan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan
(Altman,
1968, Dambolena dan khoury, 1980; Thomson, 1990 (dalam Zainudin dan Jogiyanto
Hartono, 1999)), memprediksi keuntungan saham (O’conner, 1973; Ou dan Penman,
1989 (dalam Zainudin dan Jogiyanto Hartono, 1999)) dan memprediksi perubahan
laba (Freeman dkk, 1982; Ou, 1990; Penman, 1992; Mas’ud Machfoedz, 1994 (dalam
Sinta Sudarini, 2005); Zainudin dan Jogiyanto Hartono, 1999, Nur fadjrih Asyik
dan Soelistyo, 2000; Agus Endro Suwarno, 2004).
Akan tetapi, berbagai temuan dari penelitian yang
telah dilakukan untuk memprediksi perubahan laba hasilnya masih cenderung tidak
konsisten untuk waktu dan tempat yang berbeda. Misalnya: Mas’ud Machfoedz
(1994) (dalam Agus Endro Suwarno,2004) menguji manfaat rasio keuangan dalam
memprediksi perubahan laba dimasa depan. Hasilnya rasio keuangan tertentu dapat
digunakan untuk memprediksi perubahan laba satu tahun ke depan, tetapi tidak
untuk lebih dari satu tahun. Zainudin dan Jogiyanto Hartono (1999) menguji
manfaat informasi akuntansi dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan
perbankan.
Dengan
menggunakan alat analisis AMOS hasilnya bahwa construct rasio keuangan Capital,
Assets, Earning dan Liquidity signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba dua
tahun ke depan. Dengan menggunakan regresi tidak dapat digunakan untuk
memprediksi pertumbuhan laba satu tahun maupun dua tahun ke depan. Nur Fadjrih
dan Soelistyo (2000) menguji secara empiris apakah rasio keuangan mempunyai
kemampuan dalam memprediksi laba di masa yang akan datang. Hasilnya lima rasio
keuangan yang signifikan yaitu dividen / net income;
sales
/ total assets; long term debt /total assets; net income / sales dan investment
in property; plant dan equipment / total uses. Dalam konteks permasalahan
inilah, penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut
temuan-temuan empiris mengenai rasio
keuangan,
terutama yang berkaitan dengan manfaatnya dalam memprediksi perubahan laba
dimasa yang akan datang. Pemilihan laba akuntansi sebagai fenomena yang
diprediksi dalam penelitian ini didasarkan alasan penelitianpenelitian sejenis
masih relatif jarang dilakukan, khususnya di Indonesia. Jika rasio keuangan
dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa yang akan datang,
temuan ini tentu merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai
laporan keuangan yang secara riil maupun potensial berkepentingan dengan suatu
perusahaan. Dan sebaliknya, jika rasio keuangan ternyata tidak cukup signifikan
dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang, hasil penelitian ini
memperkuat hasil- hasil penelitian sebelumnya.
Penelitian ini akan menganalisa manfaat informasi
rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba. Penelitian ini mengacu pada
penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Mas’ud Machfoedz (dalam Agus Endro
Suwarno, 2003), perbedaannya adalah: (1) Rasio-rasio keuangan yang dianalisis
dalam penelitian ini berjumlah 10, sedangkan yang dilakukan Mas’ud Machfoedz berjumlah
47. alasan penulis menggunakan 10 rasio keuangan karena rasio tersebut tersedia
dalam Indonesia Capital Market Directory tahun 2003 dan 2006, (2) Periode
prediksi penelitian ini meliputi perubahan laba satu tahun, dua tahun dan tiga
tahun, sedangkan penelitian Mas’ud Machfoedz hanya meliputi satu tahun dan dua
tahun yang akan datang, (3) Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah regresi berganda, sedangkan penelitian Mas’ud Machfoedz menggunakan alat
analisis regresion analysis,t-test dan logit – model.
2.5 FUNGSI
AKUNTANSI KEUANGAN BAGI BISNIS
Memiliki dan mengelola bisnis adalah hal yang menantang, dan merekam
jejak keuangan adalah contoh yang paling nyata. Bidang khusus yang menangani Akuntansi
Keuangan untuk bisnis disebut dengan akuntansi keuangan dan menyediakan
individu yang terhubung antara bisnis dengan informasi kinerja dan posisi
keuangan perusahaan.
Pengetahuan ini biasanya diberikan pada pemegang saham yang ingin
mengumpulkan nilai perusahaan berdasarkan informasi yang mereka dapatkan. Ini
mengatur transaksi kantor dengan mencatat transaksi-transaksi tersebut dan
membuat laporan keuangan yang merangkum data dalam neraca dan perhitungan
laba-rugi. Laporan dari akuntansi keuangan ini kemudian digunakan untuk
menentukan nilai perusahaan. apabila perusahaan di perdagangkan secara terbuka,
laporan keuangan ini akan berputar lebih luas, ke konsumen, pesaing serta
karyawan.
Bagian Manajemen memandatkan untuk memaksimalkan dana bisnis agar bisnis
bisa berjalan secara ekonomis dan efisien. Akuntansi keuangan dapat
digunakan untuk menilai efektivitas manajemen dengan menunjukkan pengeluaran
sumber alokasi dan memantau menilai apakah manajemen harus dipindah ke
departemen lain atau digantikan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
Perlu dicatat bahwa ini memberikan informasi pada individu yang mencba
untuk menentukan nilai kelyakan perusahaan dan tidak melaporkan nilai dengan
sendirinya. Laporan ini diberikan pada indvidu yang ada diluar perusahaan dan
bisa menyebarkan dengan luas, bahkan mencapai kompetitor perusahaan dan sumber
lainnya.
Ini hal penting bagi pemegang saham yang tertarik dalam menentukan nilai
perusahaan, dimana mereka memiliki bagian. Dengan merekam data ini akan
membantu perusahaan menilai manajemennya serta sumber yang mereka alokasikan
untuk menjalankan perusahaan dengan lebih baik, dan laporan keuangan membantu
menentukan efektivitas manajemen perusahaan.
Salary untuk level eksekutif berdasarkan kinerja perusahaan. Apabila
kinerja perusahaan tidak dilaporkan dengan cara yang benar, eksekutif
mendapatkan uang yang melebihi dari yang bisa dihasilkan oleh bisnis dan
menciptakan gambaran kinerja perusahaan yang salah. Laporan yang salah dari
akuntansi keuangan dapat menyebabkan pasar saham yang membengkak dengan
memberikan saham ke perusahaan yang tidak layak, dan cara ini memberikan
pengaruh yang buruk pada perekonomian.
Perusahaan adalah suatu lembaga yang melakukan kegiatan usaha baik
memproduksi barang ataupun jasa untuk dikonsumsi oleh masyarakat yang bertujuan
untuk memperoleh laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya.
Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, jasa, ataupun perusahaan
manufaktur pasti melakukan transaksi. Setiap transaksi yang terjadi dalam
perusahaan tersebut harus dicatat dengan baik dan benar sesuai bukti-bukti yang
ada. Proses pencatatan transaksi tersebut disebut sebagai proses akuntansi atau
siklus akuntansi.
Akuntansi keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu
perusahaan, kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari proses akuntansi
perusahaan tersebut. Jika proses akuntansinya tersusun dengan baik dan benar
sesuai dengan bukti-bukti yang ada, maka kemungkinan besar perusahaan tersebut
merupakan perusahaan yang baik,
begitu pula
sebaliknya.
Akuntansi juga berfungsi sebagai sistem informasi yang menghasilkan
laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap aktivitas ekonomi dan
kondisi perusahaan, misalnya untuk mengetahui maju mundurnya suatu perusahaan
dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Selain itu akuntansi
juga berfungsi sebagai dasar dalam perhitungan pajak suatu perusahaan dan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor yang ingin
menginvestasikan asset mereka. Jadi dengan kata lain akuntansi merupakan
cerminan dari suatu perusahaan.
Sebagai salah
satu hasil dari akuntansi keuangan lanjutan, laporan keuangan harus memenuhi beberapa
tujuan umum, yaitu :
- Memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
- Melayani para pemakai ekstern, yang mempunyai wewenang, kemampuan, atau sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh informasi, dan yang bersandar pada laporan-laporan keuangan sebagai sumber utama dari informasi bagi mereka mengenai aktivitas-aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan.
- Memberikan informasi yang berguna kepada para penanam modal dan kreditur untuk meramal, membandingkan, dan menilai arus-arus uang yang potensial yang dinyatakan dalam jumlah, waktu, dan ketidakpastiannya.
- Memberikan informasi kepada para pemakai untuk meramal, membandingkan, dan menilai rentabilitas (earnings power, kemampuan memperoleh pendapatan) dari perusahaan.
- Memberikan informasi yang berguna dalam mempertimbangkan kemampuan manajemen untuk menggunakan kekayaan-kekayaan perusahaan secara efektif dalam mencapai tujuan-tujuan utama dari perusahaan.
- Memberikan informasi yang benar dan yang dapat ditafsirkan mengenai transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain yang berguna untuk meramal, membandingkan, dan menilai rentabilitas perusahaan. Asumsi-asumsi dasar yang menyangkut masalah-masalah yang harus ditafsirkan, dinilai, diramal, atau ditaksir harus di ungkapkan.
MANFAAT
AKUNTANSI BAGI PERUSAHAAN & BISNIS
Sisi Perusahaan
Manajemen
merupakan pihak intern yang berkaitan langsung dan sangat memerlukan infomasi
keuangan untuk melakukan pengendalian (controll),
pengkoordinasian (coordination),
dan perencanaan (planning).
Pihak ekstern yang mempunyai kaitan langsung
dengan perusahaan, antara lain investor (pemilik), kreditor, pelanggan,
karyawan, dan masyarakat. Mereka berkepentingan dengan informasi keuangan
perusahaan dengan manfaat yang berbeda-beda, antara lain :
- Pemilik berkepentingan untuk menentukan sikap tetap memegang saham atau melepasnya.
- Kreditor berkepentingan untuk memutuskan kredit kepada perusahaan dapat diperpanjang atau diperbesar.
- Pelanggan (customer) berkepentingan untuk mengevaluasi hubungan usaha dengan perusahaan.
- Karyawan berkepentingan untuk mengetahui hak-hak yang dapat diperoleh dari perusahaan.
- Masyarakat umum berkepentingan untuk aspek umum dan sosial perusahaan.
- Perusahaan dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya memerlukan informasi mengenai alokasi sumber daya. Informasi tersebut digunakan untuk menentukan aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar penyusunan statistik pendapatan nasional.
Sisi Bisnis
Dalam dunia bisnis, akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang
menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi
dan kondisi perusahaan. Para pemangku kepentingan tersebut adalah owners
(pemegang saham), employes (pekerja), costumer (pelanggan), kreditors (orang
yang memberi pinjaman), goverment (pemerintah), communty (masyarakat).
Bisa dibilang akuntansi adalah “bahasa bisnis” (language of bisnis) karena melalui
akuntansilah informasi bisnis dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan.
Contohnya, laporan akuntansi yang merangkum profitabilitas produk baru akan
membantu management the coca-cola company
untuk memutuskan apakah produk tersebut akan terus dijual. Demikian pula
analisis pasar modal menggunakan laporan akuntansi untuk memutuskan apakah
mereka perlu merekomendasikan untuk membeli saham coca-cola. Bank menggunakan
laporan akuntansi untuk memutuskan pemberian fasilitas kredit guna membeli
peralatan dan bahan baku bagi coca-cola. Pemerintah (kantor pajak) menggunakan
lapororan akuntansi sebagai dasar untuk menetapkan pajak gagi coca-cola.
Akuntansi menyediakan informasi bagi para pemangku kepentingan
dalam perusahaan melalui proses sebagai berikut :
- Mengidentifikasi pemangku kepentingan;
- Menilai kebutuhan pemangku kepentingan;
- Merancang sistem informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan;
- Mencatat data ekonomi mengenai aktifitas dan peristiwa perusahaan;
- Menyiapkan laporan akuntansi bagi para pemangku kepentingan.
Para pemangku kepentingan menggunakan laporan
akuntansi sebagai informasi utama, meskipun bukan satu-satunya untuk membuat
keputusan, mereka juga menggunakan informasi yang lain. Sebagai contoh, dalam
memutuskan dalam memberikan fasilitas kredit ke sebuah toko rintel setempat,
bank tidak hanya menggunakan laporan akuntansi tersebut, tetepi juga mendatangi
toko dan bertanya pada lingkunan sekitarnya mengenai reputasi pemilik toko.
###SEKIAN###
0 komentar:
Posting Komentar