Sekilas Tentang Freeport Indonesia (PTFI)

by 01.00 0 komentar
Syalom. Sehubungan dengan adanya perdebatan panjang yang terjadi baik di pemerintahan maupun di masyarakat terkait "Perpanjangan Kontrak PT Freeport Indonesia", maka penulis yang baru membuat blog ini pun tergugah untuk memposting tulisan ini. Tulisan ini adalah summary yang penulis susun berdasarkan source media online (internet) dan buku-buku yang penulis dapatkan dari atasan penulis (karena ini merupakan tugas dari atasan penulis supaya lebih mahir berbahasa asing katanya, hehehehe). Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menyinggung pihak manapun dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi orang lain terutama anak-anak sekolah maupun kuliahan yang mendapat tugas terkait dengan PT Freeport Indonesia. Akhir kata, penulis ucapkan selamat membaca dan terima kasih telah mengunjungi blog ini. Salam damai!

SEJARAH SINGKAT
PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.
Kompleks tambang milik kami di Grasberg merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia, dan mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain cadangan tunggal emas terbesar di dunia. Grasberg berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, di mana kegiatan eksplorasi yang berlanjut membuka peluang untuk terus menambah cadangan kami yang berusia panjang.

Tentang Freeport-McMoRan
Freeport-McMoRan (FCX) merupakan perusahaan tambang internasional utama dengan kantor pusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. FCX mengelola beragam aset besar berusia panjang yang tersebar secara geografis di atas empat benua, dengan cadangan signifikan terbukti dan terkira dari tembaga, emas dan molybdenum. Mulai dari pegunungan khatulistiwa di Papua, Indonesia, hingga gurun-gurun di Barat Daya Amerika Serikat, gunung api megah di Peru, daerah tradisional penghasil tembaga di Chile dan peluang baru menggairahkan di Republik Demokrasi Kongo, kami berada di garis depan pemasokan logam yang sangat dibutuhkan di dunia.
Freeport-McMoRan merupakan perusahaan publik di bidang tembaga yang terbesar di dunia, penghasil utama di dunia dari molybdenum – logam yang digunakan pada campuran logam baja berkekuatan tinggi, produk kimia, dan produksi pelumas – serta produsen besar emas. Selaku pemimpin industri, FCX telah menunjukkan keahlian terbukti untuk teknologi maupun metode produksi menghasilkan tembaga, emas dan molybdenum. FCX menyelenggarakan kegiatan melalui beberapa anak perusahaan utama; PTFI, Freeport-McMoRan Corporation dan Atlantic Copper.

Visi :
Menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang menciptakan nilai-nilai unggul dan menjadi kebanggaan bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk karyawan, masyarakat, dan bangsa.

Misi :
Berkomitmen untuk secara kreatif mentransformasikan sumber daya alam menjadi kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan melalui praktek-praktek pertambangan terbaik dengan memprioritaskan kesejahteraan dan ketentraman karyawan dan masyarakat, pengembangan SDM, tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup, serta keselamatan dan kesehatan kerja.

KETENAGAKERJAAN
Kebijakan PTFI adalah untuk memberikan kesempatan bekerja yang sama kepada seluruh masyarakat. PT Freeport Indonesia juga menjunjung tinggi hak pekerja sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. PTFI juga memiliki komitmen untuk melindungi hak asasi manusia dan sudah secara tegas memberlakukan dan menegakkan kebijakan hak asasi manusia di dalam perusahaan.
PTFI memiliki Komitmen dan Kebijakan yang kuat dan tegas terhadap Hak Asasi Manusia. Komitmen untuk menyediakan peluang bagi pembangunan sosial, pendidikan, dan ekonomi yang dinyatakan melalui peraturan ketenagakerjaan sosial dan kebijakan Hak Asasi Manusia.
Pada tahun 2012 PT Freeport Indonesia mempekerjakan lebih dari 11.700 karyawan langsung dan lebih dari 12.400 karyawan kontraktor. Jumlah karyawan langsung PTFI: 64,04% Non Papua, 34,63% Papua, dan 1,33% Asing. Jumlah karyawan PTFI + Perusahaan mitra dan kontraktor, termasuk Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN): 97,8% Indonesia, 2,20% Asing. Sejak tahun 1996 perusahaan telah menggandakan jumlah karyawan Papua. Dalam 10 tahun, jumlah karyawan Papua di tingkat staff meningkat 4 kali lipat, jumlah staf karyawan Papua di tingkat supervisor 6x lipat. Karyawan Papua memegang fungsi strategis manajemen di PTFI: 5 Vice President dan 36 Jajaran Manajerial. Pada tahun 2003 dibangun Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) untuk memberikan kesempatan mengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap maupun perilaku yang profesional di bidang operasi dan penunjangnya. Program magang 3 tahun dengan 4 bulan masa belajar off job dan 8 bulan on job. IPN mengikuti standar nasional dan peraturan dari ESDM serta standar internasional lainnya.

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN
Di induk perusahaan PTFI (FCX) terdapat Board Commitees yang terdiri dari: 1) Audit Committee; 2) Compensation Committee; 3) Nominating and Corporate Governance Committee; 4) Corporate Responsibility Committee. Komite tersebut mengkaji data kinerja utama dan menerima penjelasan mengenai tantangan keberlanjutan. Hasil kajiannya dilaporkan kepada Dewan Direksi untuk kemudian dilakukan tindak lanjut berupa pengawasan secara global. Komite ini diangkat untuk memastikan kinerja keberlanjutan dan seluruh praktik dan pengambilan keputusan sesuai dengan kerangka keberlanjutan ICMM.

Tabel D.1
Sepuluh Prinsip Pembangunan Berkelanjutan International Council on Mining and Metals
Sepuluh Prinsip Pembangunan Berkelanjutan International Council on Mining and Metals (ICMM)
  • Menerapkan dan menjaga praktik-praktik bisnis beretika serta sistem yang baik dalam tata kelola perusahaan.
  • Memadukan berbagai pertimbangan pembangunan berkelanjutan ke dalam proses pengambilan keputusan perusahaan.
  • Menegakkan Hak Asasi Manusia yang fundamental serta menghormati berbagai kebudayaan, kebiasaan, dan nilai-nilai di dalam membina hubungan dengan pekerja serta pihak lain yang terpengaruh oleh aktivitas PTFI.
  • Menerapkan berbagai strategi manajemen risiko yang didasarkan pada data yang sahih dan ilmu pengetahuan yang mumpuni.
  • Meningkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan PTFI secara terus-menerus.

  • Meningkatkan kinerja lingkungan PTFI secara terus menerus.
  • Memberikan kontribusi pada konservasi keanekaragaman hayati serta pendekatan-pedekatan terpadu dalam perencanaan pemanfaatan lahan.
  • Memfasilitasi dan mendorong desain, pemanfaatan, pemanfaatan ulang, daur ulang produk, serta pembuangan yang bertanggung jawab atas produk PTFI.
  • Memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat di tempat PTFI beroperasi.
  • Menerapkan pembinaan hubungan serta komunikasi yang efektif dan transparan serta memberikan pelaporan yang diverifikasi secara independen kepada pemangku kepentingan PTFI.

Sumber : Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia, 2012

CORPORATE RESPONSIBILITY
1.     Masyarakat
Keempat prinsip di bawah ini mencerminkan keyakinan mendasar PTFI mengenai peran dan dampak dari program-program pengembangan masyarakatnya. Prinsip-prinsip panduan ini sesuai dengan kebijakan etis, sosial dan lingkungan FCX serta standar-standar internasional yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan dari industri-industri yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam.
a.     Beroperasi Sebagai Pemangku Kepentingan Sektor Swasta.
PTFI telah berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dimana kami beroperasi, tidak hanya karena hal tersebut merupakan strategi bisnis yang baik, tetapi juga karena hal tersebut merupakan tanggung jawab sebagai warga korporat yang baik. Program-program pengembangan masyarakat PTFI memprioritaskan investasi-investasi sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing bisnis PTFI sekaligus menguntungkan masyarakat di dalam dan di sekitar area Kontrak Karya PTFI.
b.    Membangun Keberlanjutan.
Sebagai tamu dan pemangku kepentingan yang berperan penting dalam masyarakat sekitar, PTFI berkomitmen untuk menciptakan dan mendukung program-program yang mentransfer keahlian kepada masyarakat lokal dan menghasilkan dampak positif yang bertahan lama, yang berkelanjutan secara mandiri bahkan setelah tambang telah ditutup. Sasaran akhir dari program ini adalah untuk menciptakan masyarakat yang dinamis dan mandiri serta mengurangi ketergantungan ekonomi dan sosial masyarakat terhadap operasi pertambangan.
c.     Menjalin Kemitraan.
Dalam rangka memastikan keberlanjutan program pengembangan masyarakatnya, maka kami berkomitmen untuk membentuk dan meningkatkan kemitraan yang mendayagunakan keahlian berbagai pemangku kepentingan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan bersama yang menguntungkan masyarakat sasaran kita.
d.    Menjadikan Masyarakat sebagai Mitra dan Sasaran Pengembangan.
PTFI memprioritaskan program-program pengembangan masyarakatnya ke bidang-bidang khusus dengan menggunakan model lingkaran konsentrik, dimana PTFI terlebih dahulu melayani masyarakat yang menerima dampak paling besar dari operasi-operasinya. Dampak dari program pengembangan masyarakat PTFI menyebar dari 1) wilayah area Kontrak Karyanya ke 2) Kabupaten Mimika, 3) Propinsi Papua, dan yang terakhir 4) Indonesia.

Kemitraan LPMAK
Sejak tahun 1996 PTFI telah berkomitmen untuk menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk kepentingan masyarakat setempat melalui Dana Kemitraan PTFI untuk Pengembangan Masyarakat. Dana Kemitraan ini dikelola dan disalurkan oleh sebuah organisasi yang bernama Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK). LPMAK dikelola oleh sebuah Badan Pengurus dan sebuah Badan Musyawarah yang terdiri dari wakil-wakil pemerintah lokal, para tokoh Papua, pemimpin lokal masyarakat Amungme dan Kamoro, dan PT Freeport Indonesia sendiri. LPMAK mempublikasikan program pengembangan masyarakatnya melalui situs web (www.lpmak.org), sebuah berita bulanan (Landas) dan laporan tahunan.

Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Rendahnya Angka Partisipasi Sekolah disebabkan oleh terbatasnya akses dan fasilitas pendidikan bagi masyarakat di Kabupaten Mimika serta rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, maka PTFI dan Biro Pendidikan LPMAK melakukan program pengembangan masyarakat dalam bidang pendidikan untuk membuka akses seluas-luasnya kepada putra-putri daerah untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dalam implementasinya, PTFI dan Biro Pendidikan LPMAK bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Lembaga Pendidikan, Konsultan Pendidikan, dan mitra-mitra lainnya.
a.     Pendidikan & Pelatihan
PTFI dan LPMAK Sejak Tahun 1996 hingga tahun 2011 telah memfasilitasi 8.049 siswa dalam program beasiswa mulai dari tingkat SD sampai dengan S3 dan secara rutin melakukan monitoring langsung ke sekolah-sekolah dimana para penerima beasiswa tersebut menempuh pendidikannya. PTFI juga membangun sebuah Institut Pertambangan untuk melatih putra dan putri asli Papua agar trampil menjadi pekerja tambang klas dunia yang siap bersaing di dunia industri pertambangan.
b.    Pemberdayaan Perempuan
PTFI melalui Koperasi Aitomona sejak tahun 2008 memberdayaan perempuan Papua dan memberikan ketrampilan bagi ibu rumah tangga sehingga dapat berperan dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Lewat berbagai pelatihan seperti mengelola keuangan keluarga, menjahit sampai dengan membuat makanan dari bahan lokal di ajarkan agar dapat tecipta industri skala rumah tangga di masa yang akan datang.
c.     Peningkatan Kapasitas Lembaga
PTFI terus berusaha dan mendukung lembaga-lembaga yang menjadi representatif masyarakat lokal dalam meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas pengelolaan dana program pengembangan masyarakat dari PTFI. Lembaga-lembaga yang menerima dana program pengembangan masyarakat adalah LPMAK, Yayasan Tuarek Natkime, Yayasan Waartsing, Yayasan Yu-Amako, Yayasan Hak Asasi Manusia dan Anti Kekerasan (YAHAMAK) dan Forum MoU 2000.

Program Kesehatan
a.     Rumah Sakit & Klinik
1)     Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM)
Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) adalah rumah sakit yang didirikan dengan menggunakan Dana Kemitraan PTFI. RSMM dioperasikan oleh Yayasan CaritasTimika Papua (YCTP), sementara RSWB dioperasikan oleh International SOS.
2)     Rumah Sakit Waa Banti (RSWB)
RSMM merupakan rumah sakit pertama di Papua yang mendapatkan akreditasi dari Kementrian Kesehatan pada tahun 2008. Pada tahun 2011, RSMM kembali mendapatkan akreditasi untuk lima jenis pelayanannya: Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Gawat Darurat, Keperawatan, dan Rekam Medis.
3)     Klinik
Untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, PTFI dan LPMAK mensponsori beberapa klinik yang ada di Mimika. Klinik-klinik tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti: SP IX, SP XII, Nayaro, dan Pomako. Secara operasional, klinik-klinik tersebut dikelola oleh CPHMC (sebagai salah satu section dari departemen SLD/CR).
b.    Program Kesehatan Masyarakat
Program kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh CPHMC dan LPMAK berfokus pada Kesehatan Ibu dan Anak, Pengendalian Malaria, Pengendalian HIV & AIDS, Pengendalian TB, dan Air bersih dan Sanitasi.

2.     Lingkungan
a.     Pengelolaan Limbah Dan Energi
PTFI memiliki sistem pengelolaan limbah yang komprehensif menerapkan prinsip-prinsip 3R yakni reuse, recycle, reduction (pemanfaatan kembali, daur ulang, pengurangan). Material yang didaur ulang atau dimanfaatkan kembali berupa: minyak pelumas (oli) bekas yang dikumpulkan dari bengkel-bengkel di seluruh area kerja PTFI, oli/minyak pelumas bekas dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar alternatif di Pabrik Kapur Mahaka dan Pabrik Pengeringan Konsentrat di portsite; Aki/accu bekas kendaraan ringan maupun berat. Aki dikirim kepada pihak ketiga di luar area kerja PTFI dimana bagian-bagian aki yang bernilai dipisahkan, didaur-ulang dan dimanfaatkan kembali; Material lain seperti ban bekas, besi bekas, drum-drum bekas dimanfaatkan oleh pihak ketiga. Freeport Indonesia menghasilkan 7.937 ton limbah berbahaya, dan sekitar 21.590 ton limbah tidak berbahaya. Limbah tidak berbahaya Freeport Indonesia ditangani di tiga lokasi yang telah ditentukan, yaitu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk limbah tak bergerak dan sebuah TPA untuk limbah terurai dan limbah lainnya, yang dilengkapi dengan sebuah sistem pengumpulan dan pengolahan.
b.    Pengelolaan Sirsat (Pasir Sisa Tambang)
Salah satu volume limbah terbesar di operasi-operasi PTFI berbentuk sirsat - sisa air dan bebatuan alamiah di permukaan tanah yang sangat halus setelah konsentrat terpisah dari bijih di pabrik pengolahan. Proses pengolahan/konsentrat Freeport Indonesia merupakan sebuah proses fisik di mana bijih digerus halus dan mineral yang mengandung tembaga dan emas dipisahkan dari partikel-partikel batuan yang tidak bernilai ekonomi. Sistem pengelolaan ini dijalankan di bawah rencana pengelolaan sirsat komprehensif Freeport Indonesia, yang disetujui oleh Pemerintah Indonesia setelah melakukan banyak studi teknis dan suatu proses peninjauan ulang secara tahun-jamak.
c.     Overburden Dan Air Asam Tambang
Overburden (lapisan batuan penutup) merupakan batuan yang harus disisihkan untuk kemudian dapat mencapai bijih yang ditambang dan diproses untuk selanjutnya memperoleh logam untuk keperluan perniagaan. PTFI mengelola overburden dengan mengacu kepada suatu Rencana Pengelolaan Overburden komprehensif yang telah disetujui oleh Pemerintah Indonesia. PTFI mengelola serta memantau air asam tambang yang dihasilkan oleh kegiatannya. Rencana PTFI untuk mengurangi air asam tambang mencakup penampungan dan pengolahan air asam batuan yang ada dengan melakukan pencampuran dengan batu kapur (limestone blending) serta penutupan dengan kapur (limestone capping) terhadap kawasan penempatan overburden yang ada dalam rangka pengelolaan pembentukan air asam tambang di masa datang.

ISU-ISU MATERIAL
Signifikansi isu bagi pemangku kepentingan ditentukan berdasarkan tiga pertimbangan, yaitu bahwa isu itu dinyatakan relevan oleh para pemangku kepentingan, dikelola oleh industry sejenis (dalam hal ini industri pertambangan di Indonesia), dan dicantumkan pada berbagai tingkatan regulasi yang berlaku. Sedangkan signifikansi bagi perusahaan mempertimbangkan nilai, strategi, sistem, tujuan dan target perusahaan; Ekspektasi pemangku kepentingan yang menginginkan kesuksesan perusahaan; Risiko signifikan untuk perusahaan; Faktor yang menentukan kesuksesan perusahaan; Kompetensi inti perusahaan yang menyumbang pada pembangunan berkelanjutan. Untuk sistematisasi topik isu merujuk pada 10 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan International Council on Mining and Metals (ICMM). Sedangkan detail indikator kinerja menggunakan GRI G4 dan Mining Metals Sector Disclosures. Memperhatikan itu semua, fokus isu material PTFI meliputi hal-hal sebagai berikut:
  1. Kinerja penegakan dan penghormatan kepada Hak Asasi Manusia (HAM);
  2. Kinerja kesehatan dan keselamatan;
  3. Kinerja lingkungan;
  4. Kontribusi kepada konservasi keanekaragaman hayati;
  5. Kinerja pengelolaan dan daur ulang limbah;
  6. Kontribusi sosial, ekonomi dan kelembagaan kepada peningkatan kualitas dan keberlanjutan kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan pelestarian budaya masyarakat Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua.


Tabel 1
Target Kinerja Keberlanjutan Freeport Indonesia 2013-2017

TARGET


KONTEKS TARGET

PEMENUHAN TARGET
KESELAMATAN
Zero fatalities di seluruh mata rantai
operasi
Keselamatan dan kesehatan the freeporters*) merupakan prioritas perusahaan dan terintegrasi ke dalam seluruh aspek bisnis PTFI. PTFI sangat mengutamakan keamanan operasi penambangan perusahaan. Target PTFI berupa zero fatalities merujuk pada upaya dan kontrol PTFI serta fokus pada upaya menghindari risiko berbahaya. PTFI mendedikasikan diri untuk melengkapi hal ini dalam sebuah sistem, proses dan kontrol dalam melakukan identifikasi, penilaian dan mitigasi risiko potensial.
Tahunan
KEAMANAN DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)
Peninjauan tahunan atas Prinsip-prinsip
Sukarela tentang Keamanan Kerja dan Hak Asasi Manusia
PTFI menandatangani dan menerbitkan buku saku Prinsip-prinsip Sukarela tentang Keamanan Kerja dan Hak Asasi Manusia (Voluntary Principles on Security and Human Rights, VPSHR). Hal ini merupakan salah satu upaya strategis dalam mengimplementasikan operasi secara aman. Ini juga mendorong PTFI untuk memelihara dan mencapai kinerja terbaik dalam menjamin keamanan dan keselamatan seluruh mata rantai operasi PTFI dengan menunjukkan penghormatan terhadap kebebasan fundamental dan hak-hak asasi manusia para pemangku kepentingan PTFI. Peninjauan tahunan merupakan salah satu upaya strategis untuk mengidentifikasi tantangan dan aktivitas yang mendukung penyelenggaraan Voluntary Principles on Security and Human Rights secara optimal.
Tahunan
Peninjauan tahunan
mengenai klaim tanah adat (land rights)
Klaim tanah adat merupakan risiko yang menempel terus dalam operasi Freeport Indonesia di Tanah Papua. Belakangan klaim adat sering menjadi wacana politik dan tidak didukung oleh data yang valid berdasarkan norma dan hukum adat yang diakui oleh masyarakat adat sendiri. Ia sering menjadi alat protes sosial kepada perusahaan. Identifikasi dengan pendekatan etnografi dan pendalaman analisis antropologis amatlah diperlukan sebagai basis pengambilan keputusan dan melakukan pembinaan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholder engagement). Peninjauan dilakukan sebagai bagian integral dari kebijakan remediasi HAM khususnya di bagian mekanisme keluhan (grievance mechanism).
Tahunan
Penurunan angka
Penambangan Tanpa Izin (PETI) dan pemukiman liar di wilayah kerja Freeport
Indonesia
Pertambangan umumnya memiliki dampak ikutan berupa menggejalanya gelombang PETI lengkap dengan menggejalanya pemukiman liar di dalam wilayah dan atau dekat wilayah kerja Freeport Indonesia. Pabrik Pengolahan PTFI menggunakan proses fisika yang bebas dari penggunaan air raksa (Hg). Sedangkan PETI menggunakan air raksa (Hg) dalam proses produksinya dan mengabaikan standar kesehatan dan keamanan. Karena PETI berada di wilayah konsesi PTFI, PTFI memiliki kepedulian untuk meningkatkan kondisi kehidupan mereka melalui berbagai cara, termasuk dan terutama yang terkait dengan aspek kesehatan. PTFI berupaya mengalihkan aktivitas ekonomi PETI dengan mengajukan alternatif kepada mereka untuk turut serta dalam program capacity building local business initiative dan program ekonomi lainnya.
Tahunan
SOSIAL-KEMASYARAKATAN
Peningkatan  kualitas kesehatan masyarakat
PTFI memiliki perhatian dan dedikasi tinggi untuk penanggulangan malaria dan HIV/AIDS. Tidak hanya melakukan rehabilitasi dengan penyediaan sarana dan pengelolaan fasilitas dan infrastruktur kesehatan. Tapi juga secara regular melakukan langkah inovatif untuk upaya preventif perluasan HIV/AIDS dan malaria. PTFI juga mendedikasikan diri untuk meningkatkan kualitas masyarakat sekitar melalui program edukasi hidup sehat dan bersih.
Tahunan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam Pengembangan
masyarakat
PTFI memfasilitasi para pemangku kepentingan PTFI baik melalui dana kemitraan yang dikelola Lembaga Masyarakat Adat Amungme Kamoro (LPMAK) maupun oleh Social Outreach & Local Development (SLD) yang berasal dari dana operasi PTFI. PTFI mengembangkan program ekonomi berbasis desa melalui program pertanian (peternakan, perkebunan, perikanan dan usaha kecil menengah) dan juga program pemberdayaan perempuan. Pengalaman PTFI menunjukkan, bahwa dalam konteks sosial masyarakat adat, proses transisi menuju kemandirian adalah hal yang memakan waktu cukup lama. Untuk mendapatkan peningkatan angka partisipasi dalam berbagai program pengembangan masyarakat, PTFI membutuhkan upaya ekstra keras dan berbagai langkah inovatif.
Tahunan
Pengintegrasian rencana penutupan
tambang dengan
rencana strategis
pembangunan
Kabupaten Mimika
Upaya ini merupakan langkah strategis mengintegrasikan agenda mitigasi dampak dengan rencana pembangunan Kabupaten Mimika. Di tahun terakhir pencapaian target diupayakan ada kesepakatan agenda dan prioritas program pembangunan Kabupaten Mimika dengan agenda Rencana Penutupan Tambang (RPT) PTFI.
2017
LINGKUNGAN
Pengendalian sedimentasi Pasir
sisa tambang (Sirsat)
Prioritas PTFI adalah meminimalisasi berbagai dampak lingkungan negatif dari seluruh operasi PTFI. Untuk menggapai ini mempersyaratkan sebuah perencanaan pengelolaan dan pengendalian dalam mengidentifikasi, menilai dan memitigasi dampak lingkungan, sehingga berbagai kemungkinan insiden lingkungan dapat dihindari atau setidaknya dapat diminimalisasi. PTFI mengembangkan sebuah sistem audit lingkungan yang mengadopsi berbagai norma praktik pengelolaan dan pengendalian terbaik. Termasuk di dalamnya pengendalian sedimentasi Sirsat, sehingga tidak menghasilkan insiden lingkungan yang signifikan.
Tahunan
Pengendalian total
emisi gas rumah kaca
PTFI percaya bahwa PTFI memiliki tanggung jawab kepada perubahan iklim. Atas dasar pikiran ini PTFI terus-menerus memperbaiki kinerja penurunan emisi gas rumah kaca dari tahun ke tahun.
Tahunan
Pengendalian
Perencanaan terpadu tata guna lahan dengan mencegah,
meminimalisasi,
merehabilitasi serta melakukan konservasi
keanekaragaman
hayati.
Konservasi keanekaragaman hayati yang terintegrasi dalam perencanaan terpadu tata guna lahan merupakan komponen penting tentang bagaimana PTFI berkomitmen kepada pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini, PTFI berupaya penuh menerapkan manajemen mitigasi dan menerapkan sebuah sistem audit lingkungan. Freeport Indonesia menyelenggarakan reklamasi dan vegetasi di dataran tinggi dan dataran rendah. PTFI pun mengelola batuan penutup (overburden) dengan mengacu kepada suatu Rencana Pengelolaan overburden komprehensif yang telah disetujui oleh Pemerintah Indonesia. Untuk pengurangan air asam tambang, PTFI sudah memulai dengan membangun dan mengelola penampungan dan pengolahan air asam batuan melalui proses pencampuran dengan batu kapur (limestone blending) serta penutupan dengan kapur (limestone capping) terhadap kawasan penempatan overburden yang ada dalam rangka pengelolaan pembentukan air asam tambang di masa datang.
Tahunan
Peninjauan atas
Pengelolaan Sirsat dan Limbah Batuan
PTFI menyelenggarakan tata kelola terhadap dampak fisik maupun kimia dari Sirsat dan limbah batuan, termasuk terhadap stabilitas, kemungkinan tumpahan, kondisi berdebu dan dampak terhadap air tanah maupun air permukaan. Program pengelolaan Sirsat yang dilakukan oleh induk perusahaan PTFI (FCX) mencakup penyelenggaraan audit lapangan setidaknya sekali setiap dua tahun terhadap sarana Sirsat yang aktif.
2015
Sumber : Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia, 2012

PEMBINAAN HUBUNGAN DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Tabel H.1
Tabel Pembinaan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan
Kelompok Pemangku
Kepentingan

Kepentingan

Metode Pembinaan Hubungan
Pemilik Modal
Penciptaan nilai jangka panjang pemegang saham melalui kombinasi kinerja keuangan yang konsisten dan tata
kelola organisasi yang berkualitas tinggi
  • Rapat umum pemegang saham
  • Pertemuan regular

Masyarakat Lokal dan
Komunitas Adat
Dampak lingkungan dan sosial potensial yang terkait dengan operasi PTFI. Fokusnya adalah memastikan manfaat yang diberikan oleh operasi PTFI berlangsung secara optimal (misalnya, menjaga peluang pengembangan masyarakat yang berkelanjutan setelah penutupan tambang).
  • Konsultasi publik dan kelompok-kelompok masyarakat
  • Partisipasi dalam aktivitas Freeport Indonesia
  • Kalawarta
  • Survei dukungan masyarakat
  • Dukungan melalui kelembagaan lokal (LPMAK, LEMASA dan LEMASKO, Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Yayasan Jayasakti Mandiri)
  • Pembinaan hubungan khusus dalam rangka pemberdayaan tenaga kerja komunitas adat dalam Papuan Affairs Department, Institut Pertambangan Nemangkawi; Public Health & Malaria Control; dan dukungan untuk acara-acara kebudayaan

Pemerintah
Kebijakan nasional, regional dan mengenai siklus hidup proyek. Mereka juga tertarik pada akses pasar, pengawasan produk, kinerja lingkungan, kebijakan social dan rezim fiskal yang berlaku untuk sektor sumber daya. PTFI menghormati kewenangan pemerintah dan operasi PTFI dituntut untuk bekerja dalam kerangka kerja legislasi dan peraturan yang relevan di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.
  • Berpartisipasi aktif untuk memahami implikasi perkembangan kebijakan public pada operasi bisnis.
  • Karyawan dapat berpartisipasi dalam proses politik dalam kapasitasnya sebagai warga negara yang baik, namun mereka tidak mewakili perusahaan.
  • Memenuhi seluruh regulasi yang berlaku. Hal ini dilakukan dengan cara yang mematuhi standar etika dan semangat hukum yang tinggi.
  • PTFI tidak akan memberikan sumbangan politik secara tunai atau dalam bentuk apapun.

Pekerja dan Kontraktor
Kesehatan, keselamatan tenaga kerja, kondisi kerja dan pengembangan karier. Kesempatan serapan tenaga kerja lokal, penciptaan peluang bisnis, infrastruktur sosial, pendidikan dan perawatan kesehatan.
  • Peninjauan regular kinerja karyawan
  • Komunikasi langsung melalui atasan langsung dan manajemen
  • Portal Freeport Indonesia dan media komunikasi lainnya

Serikat Pekerja
Isu yang diangkat oleh serikat pekerja termasuk hak-hak pekerja, peluang tawar-menawar kolektif, masalah kesehatan dan keselamatan, gaji, jam kerja dan pengaturan prioritas serapan tenaga kerja lokal
  • PTFI melakukan komunikasi langsung dengan serikat pekerja.
  • Inisiasi pemberdayaan karyawan lokal Papua melalui Papuan Affairs Department; Institut Pertambangan Nemangkawi; dan Papuan Bridge Program.

Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan
Perguruan Tinggi
Etika, kinerja sosial dan lingkungan dari operasi
  • Identifikasi LSM lokal yang relevan dan identifikasi peluang kerjasama
  • Pro-aktif terlibat dalam forumforum diskusi
  • Membuka kerja sama penelitian dan pendampingan program

Media Massa
Beragam isu yang menceminkan kepentingan pemangku kepentingan
  • Distribusi informasi untuk media massa
  • Taklimat
  • Presentasi
  • Wawancara

Sumber : Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia, 2012

IKHTISAR TUBUH BIJIH
Ada beberapa lokasi tambang yang saat ini sudah ditemukan oleh PT Freeport Indonesia baik yang saat ini sedang mengalami proses produksi maupun yang belum.
  1. Grasberg Open Pit. PTFI memulai membuka tambang ini pada 1990. Proses produksi terletak pada ketinggian 3,295-4,285 meter. Cadangan bawah tanah Grasberg akan ditambang menggunakan metode block-cave setelah selesainya tambang open-pit. Grasberg menyediakan sekitar 70% pakan ke pabrik PTFI.
  2. DOZ (Deep Ore Zone) terletak vertical dibawah zona bijih menengah yang sepenuhnya habis. PTFI memulai produksi dari DOZ pada 1989 menggunakan metode pertambangan lombong terbuka, tetapi PTFI menangguhkan produksi pada 1991 guna mendukung produksi deposit Grasberg. Produksi di DOZ mulai kembali pada 2000 menggunakan metode block-cave.
  3. Big Gossan terletak dibawah tanah dan berdekatan dengan lokasi pabrik saat ini. Itu berbentuk seperti sebuah tabel, dekat tubuh biji secara vertical dengan dimensi perkiraan 1,200 meter sepanjang mogok dan 800 meter kebawah dengan berbagai ketebalan dari 20 meter hingga 120 meter.
  4. Grasberg underground terletak dibawah lubang Grasberg dan produksi saat ini dijadwalkan akan dimulai setelah selesainya pertambangan di Grasberg open-pit.
  5. Kucing liar terletak disayap selatan yakni dibawah bagian selatan dari Grasberg pit pada kedalaman 2,605 meter.
  6. DMLZ (Deep Mill Level Zone) terletak dibawah DOZ pada kedalaman 2,590 meter. Bijih ini merupakan kelanjutan dari penurunan mineralisasi di system Ertsberg East Skarn dan berdekatan porfiri Ertsberg. Produksi dijawalkan akan dimulai pada 2015, dekat dengan berakhirnya pertambangan di DOZ.

Cadangan
Per 31 Desember 2011


Rata-rata Kelas per Tone Metrik
Terbukti & Kemungkinan
Cadangan Dipulihkan

Bijih
(juta mt)
Tembaga
(%)
Emas
(Gram)
Perak
(Gram)
Tembaga
(milyar lbs)
Emas
(juta ozs)
Perak
(juta ozs)
Grasberg open-pit
312
0,85
0,91
2,19
4,9
7,3
9,5
Deep Ore Zone
206
0,57
0,69
2,38
2,2
3,5
10,1
Big Gossan
56
2,18
0,97
13,44
2,4
1,2
15,4
Grasberg block cave
1,019
0,98
0,77
3,34
18,7
16,3
63,3
Kucing Liar
420
1,23
1,09
7,01
9,7
6,8
36,5
Deep Mill Level Zone
510
0,85
0,72
4,19
8,3
9,3
44,4
Total
2,523
0,97
0,83
4,13
46,2
44,4
179,2
PT Freeport Indonesia’s share




31,6
32,2
118,7


###SEKIAN###

indra.tam

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com