Sekilas Tentang Akuntansi Leasing

by 19.07 2 komentar
Selamat siang semua. Sudah beberapa hari sejak saya memposting tulisan kedua saya yang berhubungan dengan Akuntansi dan Akuntansi Keuangan. Dan kali ini, untuk melanjutkan apa yang sudah saya kerjakan sebelumnya, saya ingin melanjutkan dengan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu Akuntansi juga yakni Akuntansi Leasing. Mata kuliah ini saya dapatkan sewaktu semester pertengahan antara 5-7 (sudah lupa, hehehe). Tidak usah banyak bacot lagi (karena memang sudah ditunggu untuk ibadah jumat dikantor, xixixi), silahkan disimak aja ya dan semoga bermanfaat. Akhir kata, terima kasih sudah mengunjungi blog ini. Salam damai!

SEJARAH SINGKAT LEASING (the history of leasing)
Pengakuan akuntansi yang paling awal mengenai pentingnya leasing sebagai suatu cara pembiayaan timbul pada tahun 1949 ketika Committee on Accounting Procedures mengeluarkan Accounting Research Bulletin No. 38, “Disclosure of Long-Term Lease in Financial Statements of Leasees”. Ketika Accounting Principles Board dibentuk tahun 1959, topik mengenai lease ini menjadi salah satu topik pertama yang harus dibahas. Badan tersebut mengeluarkan empat opinion mengenai leasing selama empat belas tahun sejarahnya. Dua dari opinion ini menyangkut oleh lesse, sedangkan dua lainnya mengenai akuntansi oleh lessor.
Leasing adalah salah satu topik di dalam agenda awal FASB, dan tahun 1976. Badan tersebut mengeluarkan Statement No. 13 “Accounting for Leases”. Maksud FASB mengeluarkan statement ini adalah untuk mencerminkan realita ekonomi dari leasing dengan mewajibkan sebagian besar lease jangka panjang dibukukan atau dipertanggungjawabkan sebagai perolehan modal oleh lesse dan sebagai penjualan oleh lessor. Akan tetapi, boleh dikatakan hanya sedikit lease yang dikapitalisasi sebagai akibat pernyataan tersebut karena kriteria yang ditetapkan di tafsirkan secara bebas tentang kelompok mana yang harus dimasukkan sebagai lease modal.
Kegagalan statement No. 13 mencapai tujuan yang telah diinginkan telah memaksa FASB mengeluarkan pengumuman tambahan mengenai leasing. Sejak tahun 1980, beberapa interpretations of statement No. 13 dan beberapa pernyataan baru telah dikeluarkan dalam rangka mencapai sasaran awal peningkatan pengkapitalisasian lease. Pada bulan Mei 1980, FASB mengeluarkan revisi menyeluruh atas Statement No. 13 dan tuntutan serta penafsirannya. Sejak tahun 1980, tidak ada lagi pernyataan lebih lanjut yang dikeluarkan tentang lease, meskipun bulletin teknis yang baru terus dikeluarkan.

PENGERTIAN LEASING (the definition of leasing)
Financial Accounting Standar Board (FASB) mendefenisikan Leasing sebagai: ”..An agreement coonveying the right to use property, plant or equipment (land and/or depreciable assets) usually for a stated period of time”.
Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, juga mendefenisikan leasing sebagai berikut: Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama.
Sedangkan Lease adalah kontrak yang menetapkan syarat-syarat pengalihan hak pengalihan harta atau aktiva kepada lease oleh pemiliknya, yaitu Lessor.
Isi kontrak lease sangat bervariasi, sesuai dengan kesepakatan lessor dan lesse. Namun secara umum, ketentuan kontrak lease mencakup beberapa hal, yaitu: (a) jangka waktu sewa guna usaha, (b) jumlah bayaran periodik, (c) kewajiban pajak, asuransi dan pemeliharaan (executory cost), (d) batasan, (e) ketentuan tidak dapat dibatalkan atau dibatalkan sebelum jangka waktu SGU berakhir, dan (f) alternatif bagi lessee untuk membeli atau memperpanjang jangka waktu sewa guna usaha.

Terdapat beberapa defenisi dalam akuntansi leasing :
  1. Perusahaan sewa guna usaha (Leasing Company) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penediaan barang modal secara financial lease maupun operating lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
  2. Financial lease adalah akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama.
  3. Operating lease adalah kegiatan sewa guna usaha, dimana penyewa guna usaha tidak mempnyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha.
  4. Penyewa guna usaha (lesse) adalah perusahaan ataupun perorangan yang menggunakan barang modal dengan pembiayaan dari pihak perusahaan sewa guna usaha.
Berdasarkan definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan beberapa unsur yang harus terdapat dalam leasing yaitu:
  1. Lessor yaitu pihak yang menyewakan aktiva atau barang-barang modal antara lain perusahaan-perusahaan yang mendapat izin dari Departemen Keuangan.
  2. Lesse yaitu pihak penyewa aktiva atau pihak-pihak yang membutuhkan/memakai barang-barang modal.
  3. Objek leasing yaitu barang-barang yang menjadi objek perjanjian leasing yang meliputi segala macam barang modal mulai dari yang berteknologi tinggi hingga teknologi menengah ataupun keperluan kantor.
  4. Pembayaran Uang sewa yaitu secara berkala dalam jangka waktu tertentu yang bisa dilakukan setiap bulan, setiap kuartal, atau setiap setentah tahun sekali.
  5. Nilai sisa yang ditentukan sebelum kontrak dimulai.
  6. Adanya hak opsi bagi lessee pada akhir masa leasing dimana lessee mempunyai hak untuk menentukan apakah ia ingin membeli barang tersebut dengan harga sebesar nilai sisa atau mengembalikan pada lessor.
  7. Lease Term adalah suatu periode kontak sewa.

Disamping itu berbicara mengenai leasing, kita tentu tidak terlepas dari transaksi-transaksi yang ada didalamnya. Perkiraan-perkiraan yang timbul apabila terjadinya transaksi leasing adalah:
§  Aktiva (Assets)
Aktiva secara umum dapat merupakan sesuatu yang mempunyai bentuk fisik atau dapat merupakan sesuatu hak menurut hukum, kedua-duanya mempunyai nilai uang.
Aktiva mempunyai tiga sifat dasar yaitu:
a)      Kemungkinan manfaat ekonomis masa depan.
b)      Dikendalikan oleh perusahaan.
c)      Sebagai akibat transaksi atau peristiwa-peristiwa masa lalu.
Jenis aktiva yang timbul pada saat terjadinya transaksi leasing adalah aktiva tetap dan aktiva lancar. Aktiva tetap disini adalah barang atau peralatan yang dileasing oleh penyewa guna usaha, sedangkan aktiva lancar adalah berupa antara lain biaya yang dibayar dimuka, yaitu untuk asuransi dibayar di muka.
§  Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah hutang perusahaan yang harus dipenuhi kepada kreditur. Penyelesaian kewajiban dilakukan perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa kewajiban timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Kewajiban yang terjadi akibat transaksi leasing antara lain hutang lease bagi lesse.
§  Pendapatan (Revenue)
Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan pendapatan ini dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalty, dan sewa. Didalam transaksi leasing pendapatan dari transaksi tersebut diperoleh perusahaan sewa guna usaha (lessor) berupa pendapatan bunga lease.
§  Beban (Expense)
Istilah beban dapat dinyatakan sebagai biaya yang secara langsung atau tidak langsung telah dimanfaatkan dalam usaha menghaislkan pendapatan dalam suatu periode atau yang sudah tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan masa berikutnya. Yang dimaksud dengan biaya adalah pengorbanan ekonomis yang diperlukan untuk mempeorleh barang dan jasa. Beban mencakupi baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi harga pokok penjual, gaji dan penyusutan. Dalam transaksi leasing beban yant timbul antara lain beban pelaksana lease dan beban asuransi yang ditanggung oleh penyewa guna usaha (lesse).

KEUNGGULAN LEASING (the advantages of leasing)
Ada dua keunggulan utama bagi Lesse untuk melease daripada membeli:
  1. Tanpa ada uang muka (no down payment). Sangat menarik bagi perusahaan yang tidak memiliki kas yang cukup untuk membayar uang muka atau perusahaan yang ingin menggunakan modal yang tersedia untuk tujuan operasi serta investasi lainnya.
  2. Menghindarkan resiko pemilikan (avoids risks of ownership). Ada banyak resiko dalam pemilikan harta. Resiko ini meliputi kerugian karena bencana, keausan, kondisi perekonomian yang berubah, dan kerusakan fisik. Lesse boleh menghentikan Lease, meskipun biasanya dikenakan denda tertentu, dan dengan demikian menghindarkan penanggungan resiko dari kejadian ini. Keluwesan ini sangat penting bagi perusahaan dimana inovasi dan perubahan Teknologi membuat kegunaan peralatan atau fasilitas tertentu menjadi sangat tidak pasti.
  3. Fleksibilitas (flexibility). Jika assets di lease, perusahaan dapat lebih mudah mengganti assets sebagai respon atas perubahan.

Lessor juga meraih manfaat dari meleasing hartanya ketimbang menjualnya. Keunggulan-keunggulan Lease bagi si Lessor meliputi yang berikut:
  1. Meningkatkan Penjualan (increases sales). Dengan menawarkan produknya melalui Leasing kepada pelanggan potensial, pabrik atau penyalur dapat meningkatkan penjualannya dalam jumlah besar. Seperti diatas para pelanggan mungkin tidak mau atau tidak mampu membeli harta tersebut.
  2. Keringanan Pajak. Banyak ketentuan pajak yang memberikan keringan bagi pemilik harta. Contoh: Sebelum Tax Reform Act th 1986, Undang-undang pajak memberikan kredit pajak investasi yang memperbolehkan pemilik harta mengkreditkannya ke hutang pajak penghasilan entah pada periode berjalan ataupun pada periode mendatang dengan ketentuan bahwa harta tersebut tetap dimilikinya, Jika seorang Lessor menjual aktiva tersebut, maka keringanan pajak itu ikut bersama barangnya, tetapi perjanjian Lease dapat menetapkan siapa yang akan memperoleh manfaat tersebut. Keluwesan ini membuat kredit pajak menjadi unsur penting dalam negosiasi Lease.
  3. Kelangsungan Hubungan Dengan Lease (ongoing business relationship with lessee). Apabila harta dijual, pembeli kerap kali tidak mengadakan transaksi lagi dengan penjualnya. Akan tetapi dalam situasi Leasing, Lessor dan Lesse tetap berhubungan selama periode tertentu, dan hubungan bisnis jangka panjang kerap kali dapat dibina melalui Leasing.
  4. Nilai Sisa Dipertahankan (residual value retained). Dalam banyak perjanjian Lease, Lessor beruntung dari kondisi ekonomi yang membuat nilai residu yang besar pada ahir periode Lease. Lessor dapat Me-Lease aktiva itu kembali kepada Lease lain atau menjualnya dan memperoleh keuntungan pada saat itu juga. Banyak Lessor telah menikmati laba yang besar dari kenaikan nilai residu yang tidak diperkirakan.

SIFAT LEASE (nature of leases)
Ketentuan kontrak Lease sangat berbeda-beda. Variabel-variabelnya meliputi ketentuan dan denda akibat pembatalan, periode Lease, opsi pembaharuan atau pembelian dengan harga murah, umur ekonomis, aktiva, nilai residu aktiva, pembayaran Lease minimum, suku bunga yang tersirat dalam perjanjian Lease, seperti pemeliharaan, asuransi, dan pajak. Fakta ini dan fakta lainnya yang relevan harus dipertimbangkan dalam menentukan perlakuan akuntansi yang tepat atas Lease.
Masing-masing variable ini didefinisikan sebagai berikut:
  1. Ketentuan Pembatalan (cancellation provition). Sifat tidak dapat dibatalkan.
  2. Periode Lease (lease term). Salah satu variabel penting dalam perjanjian Lease adalah Periode Lease-nya: yaitu, periode waktu mulai dari awal hingga ahir Lease, Tanggal pemrakasaan Lease didefinisikan sebagai tanggal perjanjian Lease, atau tanggal komitmen tertulis paling awal jika semua ketentuan pokok telah dinegosiasikan. Permulaan Periode Lease terjadi pada saat perjanjian Lease mulai berlaku, yaitu apabila harta yang dilease telah diserahkan kepada Lease.
  3. Akhir Jangka Lease (end of the lease term) adalah ahir periode yang ditetapkan dimana pembatalan tidak boleh dilakukan ditambah semua periode, jika ada, yang diliput opsi pembaharuan dengan harga murah, atau ketentuan lain bahwa, pada tanggal terjadinya lease sudah ada indikasi kuat bahwa lease itu diperbarui.
  4. Opsi Pembelian Dengan Harga Murah (bargain purchase option). Lease kerap kali mengandung ketentuan yang memberi hak kepada lesse untuk membeli harta yang dilease pada suatu hari dimasa depan. Harga beli yang pasti harga opsi yang ditetapkan, meskipun dalam beberapa kasus harga tersebut dinyatakan sebagai nilai pasar wajar pada tanggal, opsi dimanfaatkan. Jika harga opsi telah ditetapkan ini diperkirakan jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga atau nilai pasar wajar pada tanggal pemanfaatan opsi pembelian, maka dalam hal ini sudah tersirat opsi pembelian dengan harga murah.
  5. Nilai Sisa atau Residu (residual value) adalah Nilai pasar harta yang dilease pada ahir periode lease. Dalam beberapa lease, periode lease melampaui umur ekonomi aktiva, atau periode dimana aktiva tersebut tetap produktif, dan kadang-kadang masih ada nilai sisa. Dalam lease lainnya, periode lease lebih singkat, dan nilai residu tidak ada. Jika lease dapat membeli aktiva itu pada ahir periode lease dengan harga murah sudah ada, dan dapat diandaikan bahwa lesse akan melaksanakan opsi ini dan dapat membeli aktiva tersebut.
  6. Pembayaran Lease Minimum (minimum lease payments). Pembayaran sewa yang diminta selama periode lease ditambah dengan jumlah yang harus dibayar untuk nilai residu, entah melalui opsi pembelian dengan harga murah atau penjaminan nilai sisa, disebut sebagai Pembayaran Lease Minimum. Jika semua pembayaran ini dilakukan dengan lease saja, maka pembayaran lease minimum akan sama bagi lesse dan lessor. Akan tetapi, jika pihak ketiga menjamin nilai residu, maka si lesse tidak boleh memasukkan jaminan ini sebagai bagian dari pembayaran lease minimum, tetapi lessor akan memasukkannya. Pembayaran sewa kadang-kadang mencakup beban untuk hal-hal seperti asuransi, pemeliharaan, dan pajak yang timbul atas harta yang dilease. Pengeluaran ini disebut Biaya Eksekutori (Executory Cost). Dan tidak dimasukkan beban untuk penyisihan dari pembayaran lease minimum. Jika lessor memasukkan beban untuk penyisihan labanya didalam biaya ini, maka laba tersebut juga harus dianggap sebagai biaya eksekutori.

Contoh: Olaf Leasing Co melease peralatan pembangunan jalan raya selama tiga tahun dengan pembayaran $3.000 per bulan. Di dalam pembayaran sewa ini termasuk biaya eksekutori $500 per bulan untuk menutup asuransi dan pemeliharaan peralatan tersebut. Pada akhir tahun ketiga, nilai residu bagi Olaf dijamin oleh lesse sebesar $10.000.
Pembayaran Lease minimum :
   Pembayaran sewa tanpa biaya eksekutori ($2.500 X 36)                                                  $ 90.000
   Nilai Residu yang dijamin                                                                                                      $ 10.000
   Total pembayaran lease minimum                                                                                       $ 100.000

Karena pembayaran lease minimum baru akan dilakukan pada periode mendatang, maka nilai sekarang dari pembayaran ini perlu dibukukan sebagai lease yang di kapitalisasi. Dua suku bunga yang berbeda harus dipertimbangkan dalam menghitung nilai sekarang pembayaran lease minimum ini, yaitu: suku bunga pinjaman inkramental dari lease dan suku bunga implisit dari lessor.
Suku Bunga Pinjaman Inkremental (Incremental Borrowing Rate) adalah Suku bunga yang akan ditanggung lease jika ia meminjam sejumlah uang yang diperlukan untuk membeli aktiva yang dilease, dan didalamnya diperhitungkan keaaddaan keuangan lesse dan kondisi yang berlaku dipasar.
Suku Bunga Implisit (Implicit Interest Rate) adalah Suku bunga yang akan digunakan untuk mendiskontokan pembayaran lease minimum ke nilai pasar wajar aktiva pada saat lease terjadi.
Lessor menggunakan suku bunga implisit dalam menentukan nilai sekarang pembayaran lease minimum. Akan tetapi, lesse menggunakan suku bunga implisit atau suku bunga pinjaman inkremental, mana yang lebih rendah. Jika lesse tidak mengetahui suku bunga implisit tersebut, ia harus menggunakan suku bunga pinjaman inkremental.
Contoh : Olaf Leasing Co. misalkan bahwa pembayaran sewa $3.000 kepada Olaf Dilakukan pada awal setiap bulan, suku bunga implisit dalam kontrak lease adalah 12% per tahun, dan suku bunga pinjaman inkremental bagi lesse adalah 14%. Dengan memisalkan bahwa lesse mengetahui suku bunga implicit tersebut, maka baik lessor maupun lesse akan mendiskontokan atau menghitung nilai sekarang pembayaran lease minimum itu dengan menggunakan suku bunga 12%. Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum sebesar $100.000 akan menjadi:

Nilai sekarang dari 36 pembayaran sebesar $2.500
   ($3.000 dikurangi biaya eksekutori $500) ………………………  $ 76.022
Nilai sekarang dari nilai residu yang dijamin sebesar $ 10.000
pada akhir 3 tahun …………………………………………………  $   7.118
Nilai sekarang pembayaran lease minimum ……………………… $ 83.140

Nilai sekarang sebesar $83.140 adalah harga jual atau nilai pasar wajar aktiva pada saat lease terjadi.

KRITERIA PENGGOLONGAN LEASE (lease classification criteria)
Keempat kriteria berikut berlaku baik bagi Lesse maupun Lessor. Jika lease memenuhi salah satu kriteria, maka lease tersebut digolongkan sebagai lease modal oleh Lesse dan Lessor, dengan mengasumsikan bahwa kedua kriteria lain bagi lessor terpenuhi.
Kriteria yang berlaku baik bagi lesse maupun lessor :
1.      Lease tersebut mengalihklan pemilikan harta kepada lesse pada akhir periode lease.
Lease mengandung ketentuan yang mengalihkan pemilikan sepenuhnya atas harta kepada lesse pada akhir periode lease.
2.      Lease tersebut memuat opsi pembelian dengan harga murah.
Lease berisikan opsi pembelian dengan harga murah sehingga cukup dapat dipastikan bahwa harta tersebut akan di beli oleh lesse pada suatu saat.
Kriteria ini lebih sulit diterapkan daripada kriteria pertama karena nilai pasar wajar aktiva yang dilease itu dikemudian hari harus di taksir pada tanggal pemrakarsaan lease dan dibandingkan dengan harga opsi pembelian guna menentukan apakah pembelian dengan harga murah benar-benar sudah terkandung di dalamnya.
3.      Jangka Lease sama dengan atau lebih dari 75% taksiran umur ekonomis harta yang lease.
Periode lease sama dengan atau lebih daripada 75% taksiran umur ekonomis harta yang di lease.
Periode lease meliputi periode pembaharuan perjanjian lease jika pembaharuan atau perpanjangan tampaknya pasti dilakukan. Kriteria ini sulit diterapkan secara obyektif karena adanya ketidakpastian tentang umur ekonomi aktiva. Kriteria ini juga tampaknya mudah dimanipulasi untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perkecualian terhadap kriteria umur ekonomis di buat untuk barng bekas tertentu.
FASB mengakui bahwa barang bekas mungkin saja di lease sekalipun sudah mendekati akhir umur ekonomis, dan kriteria ini akan mengakibatkan pengkapitalisasian semua lease seperti itu. FASB menetapkan bahwa kriteria ini tidak berlaku bagi lease yang terjadi dalam 25% terakhir umur ekonomis aktiva yang di lease. Harus juga diakui bahwa kriteria ini tidak dapat diterapkan untuk lease tanah, karena umur tanah tidak terbatas.
4.      Nilai sekarang pembayaran Lease minimum, tidak termasuk bagian yang merupakan biaya eksekutori, sama dengan atau lebih besar daripada 90% nilai pasar wajar harta.
Nilai sekarang pada awal periode lease dari pembayaran lease minimum, tidak termasuk biaya eksekutori, sama dengan atau lebih 90% dari nilai pasar wajar aktiva. Kriteria ini dimaksudkan sebagai faktor kunci dalam menentukan adanya lease modal. Jika lesse wajib membayar hampir semua nilai pasar wajar aktiva yang di lease, dalam bentuk nilai sekarang, maka lease tersebut hakikatnya adalah pembelian harta. Tapi penerapan kriteria ini juga sulit dan bisa dimanipulasi lesse maupun lessor.
Varibel kunci dalam kriteria ini adalah pembayaran lease minimum yang didiskontokan tanpa mencakup biaya eksekutori.

Kriteria tambahan yang berlaku bagi lessor :
  1. Ketertagihan (collectibility) pembayaran lease minimum cukup dapat diramalkan. Penagihan pembayaran lease minimum cukup bisa diramalkan, apakah dari lesse atau dari pihak ketiga yang bertindak sebagai penjamin.
  2. Biaya yang masih akan dikeluarkan oleh lessor telah diketahui. Pengujian ini harus dilakukan pada tanggal pemrakarsaan lease. Hampir dapat dipastikan bahwa semua biaya yang tidak akan dibebankan kepada lesse telah dikeluarkan oleh lessor. 

Jika suatu lease memenuhi salah satu kriteria di atas maka lease tersebut digolongkan sebagai lease modal oleh lesse dan lessor, dengan asumsi bahwa kedua kriteria lain bagi pihak lessor terpenuhi.

AKUNTANSI UNTUK LEASE – LESSE (accounting for lease-lessee)
Semua lesse jika dipandang dari segi lesse dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: lease operasi (operating lease) dan lease modal (capital lease). Jika suatu lease memenuhi salah satu dari keempat kriteria penggolongan yang dibahas sebelumnya, maka lease itu diperlakukan sebagai lease modal. Sebaliknya, jika kriteria tersebut tidak ada yang terpenuhi, maka digolongkan sebagai lease operasi.

Akuntansi untuk Lease Operasi – Lesse
            Lease operasi dianggap merupakan perjanjian sewa biasa dengan mendebit perkiraan beban dengan pembayaran dilakukan. Sebagai contoh, persyaratan lease untuk peralatan pabrik adalah biaya pembayaran biaya lease $40.000 setiap tahun. Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran sewa setahun akan menjadi sebagai berikut:
                Beban Sewa …………………………………………………. 40.000
                    Kas  ………………………………………………………..         40.000

Lease operasi dengan pembayaran sewa yang berbeda (Operating leases with varying rental payments)
Jika pembayaran sewa berbeda selama periode lease, maka:
  1. Beban sewa harus diakui berdasarkan garis lurus, kecuali basis lain yang sistematik dan masuk akal lebih menggambarkan pola waktu di mana manfaat penggunaan diperoleh dari harta yang di lease.
  2. Pada saat mencatat beban sewa, perbedaan di antara pembayaran aktual dengan debit ke beban akan dilaporkan sebagai hutang sewa atau sewa dibayar dimuka, tergantung pada apakah pembayaran semakin besar atau semakin kecil. 

Contoh:
Persyaratan lease pesawat oleh Garuda Airlines, menetapkan pembayaran 150.000 setahun untuk 2 tahun pertama dan 250.000 untuk 3 tahun berikutnya. Maka Total pembayaran lease selama 5 tahun menjadi 1.050.000 atau 210.000 setahun (garis lurus).
Ayat jurnal untuk 2 tahun pertama:
                Beban sewa ……………………………………………. 210.000
                    Kas …………………………………………………..                                150.000
                    Hutang sewa …………………………………………                                60.000
Ayat jurnal untuk masing-masing selama 3 tahun berikutnya menjadi:
                Beban sewa …………………………………………….. 210.000
                Hutang sewa …………………………………………….   40.000
                    Kas ……………………………………………………                             250.000

Akuntansi untuk Lease Modal – Lesse
            Lease modal (capital lease) dianggap lebih merupakan pembelian harta daripada penyewaan. Akibatnya, akuntansi untuk lease modal oleh pihak lease menuntut ayat jurnal yang mirip dengan ayat jurnal yang diperlukan bagi pembelian aktiva dengan kredit jangka panjang. Jumlah yang harus dicatat sebagai aktiva dan sebagai kewajiban adalah nilai sekarang dari pembayaran lease minimum di masa mendatang sebagaimana telah didefenisikan sebelumnya.
Ilustrasi Ayat Jurnal untuk Lease Modal. Anggaplah Vincent corp melease peralatan dari Universal Leasing Company dengan persyaratan sebagai berikut:

            Periode lease:       5 tahun, dimulai tanggal 1 Jan 1988. Tidak dapat dibatalkan.
                Jumlah Sewa:       $65.000 pertahun dibayar imuka setiap tahun; termasuk $5.000 untuk biaya
                                                Eksekutori.
                Taksiran umur ekonomis peralatan:                     5 tahun.
                Taksiran nilai residual peralatan pada akhir periode lease:      Tidak ada.

Misalkan suku bunga pinjaman ikramental Vincent corp adalah 10% dan suku bunga itu sama dengan atau lebih kecil daripada suku bunga implicit, maka nilai sekarang untuk lease  tersebut akan menjadi $250.194 yang dihitung sebagai berikut.

Ayat jurnal untuk mencatat lease itu pada awal periode lease akan menjadi sebagai berikut:
                1988
                1 Jan.     Beban Lease ……………………………..       5.000
                                Peralatan yang Dilease ………………….. 250.194
                                    Kewajiban Menurut Lease Modal …….                    190.194
                                    Kas …………………………………….                        65.000

AKUNTANSI UNTUK LEASE – LESSOR (accounting for lease-lessor)
            Dalam transaksi lease, lessor menyerahkan penguasaan fisik harta kepada lesse. Jika penyerahan harta dianggap bersifat sementara, maka lessor akan terus mencatat harta yang dilease dalam neraca sebagai harta yang dimiliki dan pendapatan dari lease akan dilaporkan ketika pendapatan itu diperoleh. Penyusutan harta yang dilease akan ditandingkan dengan pendapatan yang bersangkutan. Lease jenis ini disebut sebagai suatu lease operasi yang sama dengan lease operasi yang telah diuraikan untuk lease.
            Sebagaimana telah diperlihatkan sebelumnya, jika lease memenuhi salah satu dari empat kriteria yang berlaku bagi lesse maupun lessor, ditambah kedua persyaratan bagi lessor, yakni ketertagihan dan penyelesaian sebagian besar biaya yang harus dikeluarkan, maka lease itu digolongkan sebagai lease modal oleh lessor dan dicatat entah sebagai lease pembiayaan langsung (direct financing lease) ataupun sebagai lease-penjualan (sales-type lease).
            Lease Pembiayaan Langsung melibatkan lessor yang terutama bergerak dalam kegiatan pembiayaan, seperti bank atau lembaga keuangan. Lessor memandang lease tersebut sebagai investasi. Pendapatan yang dihasilkan lease jenis ini adalah pendapatan bunga. Sebaliknya, Lease Jenis-Penjualan menggunakan produsen atau penyalur yang menggunakan lease sebagai salah satu cara untuk memudahkan pemasaran produknya. Dengan demikian, ada dua jenis pendapatan yang berbeda dari lease semacam ini, yaitu (1) laba atau kerugian langsung yang merupakan selisih antara harga pokok harta yang dilease dengan harga jualnya, atau nilai wajarnya, pada saat lease diprakarsai, dan (2) pendapatan bunga guna mengkompensasi pembayaran yang tertunda.
            Lessor mungkin akan mengeluarkan biaya tertentu, yang disebut biaya langsung awal (initial direct cost), dalam memperoleh lease. Biaya ini, yang pada mulanya didefenisikan dalam statement FASB No. 3 dan kemudian didefenisikan kembali dalam statement No. 91, meliputi:
  • Biaya pengadaan lease yang langsung timbul dari lease dan sangat penting untuk memperoleh lease tersebut dan tidak akan terjadi seandainya transaksi lease tidak terjadi.
  • Biaya tertentu yang berkaitan langsung dengan kegiatan berikut ini yang dilaksanakan oleh lessor untuk lease tersebut: mengevaluasi kondisi keuangan calon lesse; mengevaluasi dan mencatat jaminan, penjamin, dan ketentuan pengaman lainnya; menegosiasikan persyaratan lease; menyiapkan dan mengolah dokumen lease; dan menutup transaksi tersebut.

Akuntansi untuk Lease Operasi -- Lessor
Akuntansi untuk lease operasi bagi lessor persis sama seperti yang telah diuraikan untuk lesse. Lessor mengakui pembayaran sebagai pendapatan ketika pembayaran diterima. Jika ada variasi-variasi penting dalam persyaratan pembayaran, maka akan diperlukan ayat jurnal untuk mencerminkan pola garis lurus atas pengakuan pendapatan. Biaya langsung pertama yang dikeluarkan sehubungan dengan lease operasi akan ditangguhkan kemudian akan diamortisasi selama periode lease; sehingga ditandingkan dengan pendapatan sewa. Contoh, peralatan dilease selama 5 tahun oleh Vincent corp. dengan pembayaran $65.000 pertahun. Harga perolehan peralatan itu adalah $400.000. Biaya langsung awal yang telah dikeluarkan untuk memperoleh lease itu adalah $15.000. Ditaksir bahwa peralatan itu berumur 10 tahun, tanpa nilai sisa pada akhir tahun ke-10. Dengan asumsi tidak ada opsi pembelian atau pembaruan/perpanjangan lease atau jaminan oleh lease, lease itu tidak memenuhi salah satu dari ke-4 kriteria penggolongan umum dan akan diperlakukan sebagai lease operasi. Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran biaya langsung awal dan penerimaan sewa adalah:
1998
1 Jan.     Biaya Langsung Awal yang Ditangguhkan …….         15.000
                    Kas …………………………………………...                            15.000
1 Jan.     Kas …………………………………...................             65.000
                    Pendapatan sewa ……………………………..                         65.000
Dengan asumsi bahwa lessor menyusutkan peralatan dengan metode garis lurus selama 10 tahun taksiran umurnya dan mengamortisasikan biaya langsung awal dengan metode garis lurus selama 5 tahun masa lease, maka ayat jurnal penyusutan dan amortisasi pada akhir tahun pertama adalah:
                1998
                31 Des.   Amortisasi Biaya Langsung Awal …………….........      3.000
                                    Biaya Langsung Awal yang Ditangguhkan ….......                     3.000
                31 Des.   Biaya Penyusutan Peralatan yang Dilease …………  40.000
                                    Akumulasi Penyusutan Peralatan yang Dilease …                  40.000

Akuntansi untuk Lease Pembiayaan Langsung
Akuntansi untuk lease pembiayaan langsung bagi lessor sangat mirip dengan akuntansi untuk lease modal oleh lesse, hanya saja ayat jurnalnya dibalik guna memperlihatkan pendapatan bunga sebagai kebalikan beban bunga dan pengurangan aktiva sebagai kebalikan kewajiban.
Contoh Ayat Jurnal untuk Lease Pembiayaan Langsung. Dengan menggunakan contoh akuntansi untuk lease modal bagi lesse, misalkan bahwa harga perolehan peralatan tersebut bagi Universal Leasing Company sama dengan nilai pasar wajarnya, yaitu $250.194, dan pembelian oleh lessor telah dicatat kedalam perkiraan Peralatan yang Dibeli untuk Lease. Ayat jurnal guna mencatat lease awal ini akan menjadi:
                Kas ……………………………………………………….  65.000
                Piutang Pembayaran Lease Minimum ………………….. 240.000
                    Peralatan yang Dibeli untuk Lease ……………………                          250.194
                    Pendapatan Bunga Diterima Dimuka ………………....                            49.806
                    Hutang Biaya Eksekutori ……………………………...                              5.000

Akuntansi untuk Lease Jenis-Penjualan
            Akuntansi untuk lease jenis-penjualan menambah satu dimensi lagi untuk pendapatan lessor, yaitu laba atau kerugian langsung yang merupakan selisih antara harga jual aktiva lease dengan harga pokok lessor dalam memproduksi atau membeli aktiva tersebut. Ketiga nilai yang harus diidentifikasi untuk menentukan unsur-unsur rugi laba ini dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
  • Pembayaran lease minimum seperti yang telah dirumuskan dimuka, untuk lease, yaitu pembayaran sewa selama masa lease setelah dikurangi biaya eksekutori yang termasuk didalamnya ditambah jumlah yang dibayarkan menurut opsi pembelian dengan harga murah atau jaminan atas nilai residual.
  • Nilai pasar aktiva yang wajar.
  • Harga perolehan atau nilai terbawa aktiva bagi lessor yang diperbesar oleh setiap biaya langsung awal.
Contoh:
Lessor yang diuraikan sebelumnya (Perusahaan Leasing Untung). Nilai pasar yang wajar peralatan tersebut sama dengan nilai sekarangnya (pembayaran lease masa mendatang didiskontokan dengan suku bunga 10%) atau 250.194. Anggaplah harga perolehan peralatan adalah sebesar Rp 160.000 dan biaya langsung awal sebesar Rp 15.000. Ketiga nilai tersebut dan jumlah pendapatan yang bersangkutan akan menjadi sebagai berikut:
(1) Pembayaran minimum: (65.000- 5.000) x 5 ………………… 300.000
(2) Nilai pasar peralatan yang wajar …………………………….  250.194
(3) Harga perolehan peralatan lease bagi lessor ………………… 175.000

Ayat jurnal untuk mencatat informasi diatas pada permulaan lease adalah sebagai berikut:
                Kas …………………………………………………………   65.000
                Piutang Pembayaran Lease Minimum …………………….  240.000
                Harga Pokok Penjualan …………………………………… 175.000
                    Persediaan Barang Jadi ………………………………….                       160.000
                    Pendapatan Bunga di terima Dimuka …………………...                         49.806
                    Penjualan ………………………………………………..                         250.194
                    Biaya Langsung Awal di terima Dimuka ……………….                          15.000
                    Hutang Biaya Eksekutori ………………………………..                            5.000

Penjualan Aktiva dalam Periode Lease
            Jika lessor menjual suatu aktiva kepada lesse selama periode lease, keuntungan atau kerugian diakui dari perbedaan antara saldo piutang, sesudah dikurangi dengan setiap beban keuntungan yang diterima dimuka (unearned finance charges), dengan harga jual aktiva tersebut. Contoh:
Jika aktiva lease yang diuraikan dalam tabel 4, dijual pada tanggal 31 desember 1990 dengan harga 140.000 sebelum pembayaran sewa Rp 60.000 dilakukan, maka keuntungan Rp 25.453 (140.000 - 120.000 + 15.866 - 10.413) akan dilaporkan. Jurnal saat penjualan:
                Pendapatan Bunga diterima Dimuka …………………………..     15.866
                Kas ……………………………………………………………… 140.000
                    Pendapatan Bunga …………………………………………...                  10.413
                    Piutang Pembayaran Lease Minimum ………………………               120.000
                    Keuntungan dari Penjualan Aktiva Lease …………………..                                  25.453
Harus diingat bahwa walaupun lessor mengakui keuntungan atau kerugian dari penjualan tersebut, lesse menangguhkan setiap keuntungan atau kerugian di dalam nilai yang ditetapkan atas aktiva yang dibeli.

PERSYARATAN PENGUNGKAPAN UNTUK LEASE
            FASB telah menetapkan persyaratan pengungkapan untuk semua lease, tanpa memperhatikan apakah lease itu digolongkan sebagai lease operasi atau lease modal. Informasi yang diharuskan tersebut melengkapi pengungkapan yang diisyaratkan didalam laporan keuangan, dan biasanya dimasukkan didalam catatan tersendiri atas laporan keuangan.
            Informasi berikut wajib dicantumkan untuk semua lease yang mengandung periode lease awal atau periode sisa yang tidak dapat dibatalkan di atas satu tahun:

Lesse
  • Jumlah kotor aktiva yang dicatat sebagai lease modal dan akumulasi penyusutannya pada setiap tanggal neraca yang disajikan menurut kelompok utama berdasarkan fungsinya.
  • Pembayaran sewa minimum mendatang yang diwajibkan per tanggal neraca terakhir yang disajikan secara agregat dan untuk lima tahun fiskal berikutnya. Pembayaran ini harus dipisahkan antara lease operasi dan lease modal. Untuk lease modal, biaya eksekutori harus dikeluarkan.
  • Beban sewa pada setiap periode untuk mana perhitungan rugi-laba disiapkan. Informasi tambahan mengenai sewa minimum, sewa kontinjen, dan sewa sublease harus disajikan untuk periode yang sama.
  • Penjelasan umum tentang kontrak lease, termasuk informasi tentang pembatasan atas hal-hal seperti dividen, hutang tambahan, dan leasing tambahan.
  • Untuk lease modal, jumlah bunga yang diperlukan untuk mengurangi pembayaran lease agar sama dengan nilai sekarangnya.

Lessor

1.     Unsur-unsur berikut dari investasi bersih dalam lease jenis-penjualan dan lease pembiayaan langsung pada setiap tanggal neraca:
a)    Piutang pembayaran lease minimum pada periode mendatang dengan menyajikan penyajian tersendiri untuk biaya eksekutori dan akumulasi penyisihan untuk piutang pembayaran lease minimum yang tidak tertagih.
b)       Nilai residual-tidak dijamin yang member keuntungan bagi lessor.
c)       Pendapatan diterima di muka
d)       Biaya langsung awal, untuk lease pembiayaa langsung saja.
2.       Pembayaran lease minimum mendatang yang akan diterima setiap tahun selama lima tahun berturut-turut pertanggal neraca terakhir yang disajiakan, termasuk informasi mengenai sewa kontinjen.
3.    Jumlah pendapatan diterima di muka yang termasuk di dalam laba guna meng-offset biaya langsung awal untuk setiap tahun penyajian perhitungan rugi-laba.
4.       Untuk lease operasi, harga pokok aktiva lease kepada pihak lain dan akumulasi penyusutannya.
5.       Penjelasan umum tentang perjanjian leasing bagi lessor.

AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI JUAL DAN LEASE KEMBALI
            Jenis yang umum dari perjanjian lease disebut sebagai suatu transaksi jual dan lease kembali. Aspek khusus dari lease ini adalah adanya perjanjian dimana satu pihak menjual harta kepada pihak kedua, kemudian pihak pertama melease harta itu kembali. Karena itu, pihak pertama menjadi pihak penjual sekaligus lesse (seller-lesse) dan pihak kedua menjadi pembeli sekaligus lessor (purchaser-lessor).

Persoalan akuntansi yang ditimbulkan oleh transaksi ini adalah apakah penjual-lesse harus segera mengakui laba dari penjualan tersebut atau menangguhkannya selama masa lease. FASB telah menganjurkan bahwa jika penjualan itu menghasilkan suatu laba, maka laba itu harus ditangguhkan dan diamortisasikan secara proporsional dengan amortisasi harta yang dilease jika lease itu merupakan lease modal atau proporsional dengan pembayaran sewa jika lease itu merupakan suatu lease operasi. Jika transaksi itu menimbulkan kerugian karena nilai pasar yang wajar dari harta lebih rendah daripada harga perolehan yang belum disusutkan, kerugian tersebut harus segera diakui.

###SEKIAN###

indra.tam

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

2 komentar:

  1. HAPPY NEW YEAR HAPPY NEW YEAR HAPPY NEW YEAR
    DARI-rossastanleyloancompany

                              Apakah Anda memerlukan kredit yang mendesak?

    * Sangat Cepat dan Transfer Instan ke rekening bank anda
    * Biaya kembali di bulan setelah Anda mendapatkan pinjaman Anda di bank Anda
    akun bank
    * Tingkat bunga rendah 2%
    * Long term payback (1-20) Long
    * Pinjaman fleksibel dan gaji bulanan
    *. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membiayai? Setelah mengajukan pinjaman
    Anda mungkin mengharapkan jawaban awal kurang dari 24 jam
    pembiayaan dalam 48Hours setelah menerima informasi yang mereka butuhkan
    dari kru Pada perusahaan pinjaman ROSSA STANLEY, kami adalah perusahaan pembiayaan yang berpengalaman yang memberikan kemudahan pinjaman gratis kepada individu-individu yang berpikiran tulus, serius, perusahaan, badan hukum dan masyarakat umum dengan tingkat bunga 2%. Kami memiliki akses ke kumpulan uang tunai untuk diberikan kepada perusahaan dan mereka yang memiliki rencana untuk memulai bisnis tidak peduli seberapa kecil atau besarnya, kami memiliki uang tunai. Yakinlah bahwa kesejahteraan dan kenyamanan Anda adalah prioritas utama kami, mengapa kami berada di sini untuk mengurus pemrosesan pinjaman Anda.

    Hubungi perusahaan pinjaman yang sah dan dapat dipercaya dengan rekam jejak pelayanan yang memberikan kebebasan finansial kepada negara-negara bersatu (PBB).
    Untuk informasi lebih lanjut dan pinjaman yang meminta untuk mendirikan bisnis Anda, belilah rumah, beli mobil, liburan, hubungi kami via,

      E-mail resmi: rossastanleyloancompany@gmail.com
      Viber resmi: +15186756750
      Instagram resmi: Rossamikefavor
      Twitter resmi: Rossastanlyloan
      Official Facebook: rossa stanley favor

    untuk respon cepat dan cepat ....
    Mohon mengisi formulir aplikasi di bawah ini dan kami akan menghubungi Anda lagi, Kami tersedia 24/7
                                
                                       DATA PEMOHON

    1) Nama Lengkap:

    2) Negara:

    3) Alamat:

    4) Jenis Kelamin:

    5) Status Perkawinan:

    6) Pekerjaan:

    7) Nomor Telepon:

    8) posisi saat ini di tempat kerja:

    9) Penghasilan Bulanan:

    10) Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan:

    11) Durasi Pinjaman:

    12) nama facebook:

    13) nomor Whatsapp:

    14) Agama:

    15) Tanggal lahir:



    SALAM,
    Mrs.Rossa Stanley Favor
    ROSSASTANLEYLOANCOMPANY
    Email rossastanleyloancompany@gmail.com

    BalasHapus
  2. Hard Rock Hotel & Casino, Las Vegas - Mapyro
    Hard Rock Hotel & 영주 출장샵 Casino is located in Las Vegas Strip, 군산 출장샵 in Las 광주 출장마사지 Vegas Strip neighborhood. The hotel 구리 출장안마 is owned 계룡 출장샵 by Caesars Entertainment. The casino and

    BalasHapus

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com