Semangat pagi..!!! Itulah
semboyan kantor saya untuk tetap memotivasi diri kita sendiri agar selalu
bersemangat seperti pada pagi hari, even
lembur sekalipun. Hmm, kali ini sudah postingan saya yang ke-4 ya? Tidak terasa
ternyata. Mudah-mudahan, postingan-postingan saya sebelumnya dapat bermanfaat
bagi orang lain. Dan kalau boleh, sedikit menjurus ke hal lain (curcol boleh
lah.. ckckck). Hari ini, ada teman kantor yang bertanya terkait postingan
pertama saya tentang Freeport Indonesia. Inti pertanyaan tersebut adalah apakah
postingan tersebut bersifat “pro” atau “kontra” terhadap PT Freeport Indonesia.
Namun, saya hanya membalas dengan “senyuman” saja. Nah, disini sekalian saya
mau mengkonfirmasi jika ada yang memiliki pertanyaan yang sama dengan teman
kantor saya tersebut. Seperti yang sudah saya jelaskan pada postingan pertama
saya tersebut bahwa postingan tersebut adalah summary yang saya peroleh dari media internet dan buku-buku
(berbahasa asing) yang saya dapatkan dari atasan saya supaya lebih lancar berbahasa
asing katanya. Nah, buku-buku tersebut berupa Tour Companion, Laporan Keberlanjutan, Sustainable
Development Report, dll yang langsung dari Freeport Indonesia sendiri
karena kebetulan kantor saya memiliki hubungan kerjasama dengan PTFI. Jadi,
jika postingan saya tersebut lebih menitikberatkan pada program-program Corporate Social Responsibility (CSR)
PTFI ya tentu wajar saja karena memang source-nya
berasal dari buku-buku tentang itu. Namun, saya tekankan sekali lagi bahwa saya
tidak bermaksud untuk “pro” maupun “kontra” terhadap PTFI dan saya meminta maaf
sebesar-besarnya jika ada pihak-pihak yang merasa kurang senang dengan postingan
tersebut. Wokeh, jika sudah clear
tentang pertanyaan tadi, kita langsung saja ke postingan ke-4 saya ini. Kali
ini saya mengambil tema tentang PENGANGGARAN
UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN. Salah satu materi yang saya pelajari
dalam mata kuliah Akuntansi Manajemen. Akhir kata,
selamat membaca dan terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Semoga
bermanfaat dan salam damai!
DESKRIPSI PENGANGGARAN
Penganggaran dan Perencanaan serta Pengendalian
Anggaran (budget),
yang merupakan komponen utama dari perencanaan, adalah perencanaan keuangan
untuk masa depan; anggaran memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Penganggaran sendiri adalah
penyusunan rencana tindakan yang dinyatakan dalam kerangka keuangan. Sebelum menyusun anggaran, organisasi terlebih dahulu
harus mengembangkan rencana strategis. Rencana strategis (strategic plan)
mengidentifikasi strategi aktivitas dan operasi masa depan, yang biasanya
berjangka lima tahun. Organisasi dapat menerjemahkan keseluruhan strategi ke
dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan-tujuan tersebut menjadi
dasar bagi penyusunan anggaran. Dengan demikian, terdapat hubungan yang erat
antara anggaran dan rencana strategis.
Tujuan Penganggaran
Sistem anggaran memberikan beberapa keuntungan bagi
organisasi :
1.
Memaksa manager untuk membuat rencana.
2.
Memberikan
informasi sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
3.
Sebagai standar
bagi evaluasi kerja.
4.
Meningkatkan
komunikasi dan koordinasi.
Anggaran
juga memberikan dasar bagi penggunaan sumber daya perusahaan dan memotivasi
karyawan. Pengendalian (controll), yang merupakan bagian penting
dari sistem anggaran, dilakukan dengan membandingkan hasil aktual dengan yang
dianggarkan secara periodik (misalnya, bulanan). Perbedaan yang besar antara
hasil aktual dengan yang direncanakan merupakan umpan balik yang menyingkapkan
bahwa sistem tidak berjalan baik. Di sini perlu diambil tindakan untuk
mengetahui penyebab perbedaan tersebut, dan kemudian memperbaikinya.
Dua Dimensi Penganggaran
Terdapat
dua dimensi dalam penganggaran :
1.
bagaimana anggaran dibuat; dan
2.
bagaimana anggaran digunakan untuk mengimplementasikan rencana organisasi.
PEMBUATAN ANGGARAN
Anggaran berkelanjutan (continuous budget) adalah anggaran 12 bulan yang terus berjalan. Bila satu
bulan telah dilalui, satu bulan dimasa depan ditambahkan ke dalam anggaran,
sehingga perusahaan selalu memiliki rencana 12 bulan ke depan. Keuntungan dari
anggaran berkelanjutan adalah dapat memaksa menajer untuk selalu melakukan
perencanaan secara konstan.
Anggaran Induk
Anggaran induk (master budget) adalah
rencana keuangan komprehensif untuk keseluruhan organisasi; terdiri atas
berbagai anggaran individual. Anggaran induk dapat dibagi menjadi anggaran
operasi dan anggaran keuangan. Anggaran
operasi (operating budget)
menjelaskan aktivitas yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan: penjualan,
produksi, dan persediaan barang jadi. Hasil utama dari anggaran operasi adalah
laporan laba-rugi proforma atau yang dianggarkan. Anggaran keuangan (financial budget) memuat rincian dari arus kas masuk dan keluar serta posisi
keuangan keseluruhan. Arus kas masuk dan keluar yang direncanakan terdapat
dalam anggaran kas.
Pembuatan Anggaran Operasi
Anggaran operasi terdiri dari laporan laba-rugi yang dianggarkan serta
beberapa data pendukung :
1.
Anggaran penjualan.
2.
Anggaran produksi.
3.
Anggaran pembelian bahan langsung.
4.
Anggaran tenaga kerja langsung.
5.
Anggaran overhead.
6.
Anggaran beban penjualan dan administrasi.
7.
Anggaran persediaan akhir barang jadi.
8.
Anggaran harga pokok penjualan.
Skedul 1: Anggaran penjualan (sales
budget) memuat kuantitas dan harga
dari semua produk yang diperkirakan akan terjual.
Skedul 2: Anggaran produksi (production
budget) memberikan prakiraan produksi
dalam unit untuk memenuhi prakiraan penjualan dan persediaan akhir yang
dikehendaki; persediaan awal melengkapi prakiraan produksi. Untuk menghitung
jumlah unit yang diproduksi, diperlukan data jumlah unit yang dijual dan jumlah
unit pada persediaan awal dan akhir :
Unit yang diproduksi = Unit
penjualan yang diharapkan + Unit persediaan akhir – Unit persediaan awal
Skedul 3: Anggaran pembelian bahan
langsung (direct material budget) menyatakan
pembelian yang perlu dilakukan sepanjang tahun atas setiap jenis bahan baku
untuk memenuhi produksi dan persediaan akhir yang dikehendaki. Setelah prakiraan
penggunaan bahan dapat dihitung, bahan yang dibeli dapat ditentukan dengan cara
:
Pembelian =
Bahan langsung untuk diproduksi +
Persediaan akhir bahan langsung yang diinginkan – Persediaan awal Bahan langsung
Skedul 4: Anggaran tenaga kerja
langsung (direct labor budget) menunjukkan
total jam tenaga kerja langsung yang diperlukan dan biaya yang terkait untuk
membuat sejumlah unit produk dalam anggaran produksi.
Skedul 5: Anggaran overhead (overhead
budget) memperlihatkan semua biaya
tidak langsung yang diharapkan dalam proses produksi. Anggaran overhead dapat
dipecah menjadi komponen tetap dan variabel untuk mempermudah penyusunan
anggaran.
Skedul 6: Anggaran beban penjualan
dan administrasi (selling and administrative expense budget) menjelaskan pengeluaran yang direncanakan untuk kegiatan
non produksi.
Skedul 7: Anggaran persediaan akhir
barang jadi memberikan informasi yang diperlukan untuk menyusun rencana dan juga
merupakan masukan (input) penting dalam penyusunan anggaran harga pokok penjualan.
Skedul 8: Anggaran harga pokok
penjualan merinci
biaya produksi untuk persediaan akhir yang diharapkan dan unit yang terjual.
Skedul 9: Laporan laba-rugi yang
dianggarkan memberikan laba bersih yang akan direalisasi bila rencana yang dianggarkan
menjadi nyata.
Contoh
salah satu skedul yaitu Skedul 1: Anggaran Penjualan.
Skedul 1
|
|||||
CalBlock, Inc.
|
|||||
Anggaran Penjualan (dalam ribuan)
|
|||||
Untuk Tahun yang Berakhir 31
Desember 1998
|
|||||
Kuartal
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
Tahun
|
|
Unit
|
2.000
|
6.000
|
6.000
|
2.000
|
16.000
|
Harga
jual per unit
|
x $0,70
|
x $0,70
|
x $0,80
|
x $0,80
|
x $0,75
|
Penjualan
|
$1.400
|
$4.200
|
$4.800
|
$1.600
|
$12.000
|
Pembuatan Anggaran Keuangan
Anggaran lainnya yang terdapat dalam
anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran keuangan yang biasanya
disusun adalah :
1.
Anggaran kas.
2.
Anggaran neraca.
3.
Anggaran pengeluaran modal.
Skedul 10: Anggaran kas merupakan saldo awal, ditambah
perkiraan penerimaan, dikurangi perkiraan pengeluaran, ditambah atau dikurangi
dengan peminjaman yang diperlukan.
Skedul 11: Neraca yang dianggarkan
atau pro forma memberikan saldo akhir dari setiap aktiva, kewajiban, dan ekuitas, bila
rencana anggaran terpenuhi.
PENGGUNAAN ANGGARAN UNTUK EVALUASI KINERJA
Anggaran Statis vs Anggaran Fleksibel
Anggaran statis (static budget) adalah anggaran yang
dibuat berdasarkan tingkat aktivitas yang sudah ditentukan.
Anggaran fleksibel (flexible budget) adalah anggaran yang menjadikan
perusahaan memiliki kemampuan untuk menghitung biaya yang diharapkan selama
rentang aktivitas.
Anggaran
fleksibel memiliki tiga kegunaan utama, yaitu :
- Anggaran fleksibel yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran sebelum adanya tingkat aktivitas yang diharapkan.
- Karena anggaran fleksibel dapat menentukan besarnya biaya pada berbagai tingkat aktivitas, anggaran tersebut dapat digunakan untuk menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan pada tingkat aktivitas aktual. Setelah biaya yang diharapkan diketahui, laporan kinerja yang membandingkan biaya aktual dengan yang diharapkan dapat dibuat.
- Anggaran fleksibel dapat membantu para manajer menghadapi ketidakpastian dengan melihat hasil yang diharapkan pada berbagai tingkat aktivitas. Anggaran ini juga dapat digunakan untuk memberikan hasil keuangan dari berbagai macam skenario kegiatan.
Dimensi Perilaku dari Penganggaran
Perilaku positif terjadi bila tujuan
dari setiap manajer sesuai dengan tujuan organisasi dan manajer memiliki
dorongan untuk mencapainya. Kesesuaian tujuan manajer dan tujuan organisasi
seringkali disebut keselarasan tujuan (goal congruence). Selain
keselarasan tujuan, para manajer juga perlu memiliki usaha untuk mencapai
tujuan organisasi.
Bila anggaran tidak diadministrasi
dengan baik, manajer bawahan dapat menyimpang dari tujuan organisasi. Perilaku disfungsional (dysfunctional
behaviour) ini merupakan perilaku
individu yang memiliki konflik dasar dengan tujuan organisasi.
Sistem anggaran yang ideal adalah
yang menuju keselarasan tujuan seutuhnya, dan secara bersamaan memberikan
dorongan kepada manajer untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang etis.
Walaupun sistem anggaran semacam ini mungkin tidak pernah ada, namun dari riset
dan praktek telah diketahui kunci utama yang dapat menjadikan anggaran memiliki
pengaruh positif yang cukup besar tehadap perilaku. Ciri-ciri tersebut mencakup
:
1. Umpan balik terhadap kinerja secara berkala;
Laporan
kinerja secara berkala dapat memberikan dorongan perilaku yang positif dan
memberikan kesempatan serta waktu bagi manajer untuk beradaptasi dalam kondisi
yang berubah-ubah. Penggunaan anggaran fleksibel memungkinkan manajer mengetahui apakah
biaya serta pendapatan aktual sesuai dengan jumlah yang dianggarkan.
Penyelidikan selektif terhadap variansyang besar memungkinkan manajer untuk
memusatkan perhatian pada area tertentu yang membutuhkan perhatian lebih.
Proses ini disebut manajemen dengan
pengecualian (management by exception).
2.
Intensif
moneter dan nonmoneter;
Hal yang digunakan
perusahaan untuk mempengaruhi para manajer agar
mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk mencapai tujuan organisasi disebut
insentif (incentive). Insentif dapat bersifat positif
maupun negatif. Insentif negatif menggunakan ancaman hukuman untuk memotivasi;
sedangkan insentif positif menggunakan hadiah. Insentif moneter (monetery
incentive), pengendalian dilakukan dengan mengaitkan kinerja berdasarkan
anggaran dengan kenaikan gaji, bonus, dan promosi. Ancaman pemecatan merupakan
sanksi ekonomi paling akhir bagi yang memiliki kinerja buruk. Insentif nonmoneter (nonmonetery incentive), termasuk
perluasan pekerjaan, penambahan tanggung jawab dan otonomi, program pengakuan
nonmoneter, dan sebagainya dapat digunakan untuk meningkatkan sistem
pengendalian anggaran.
3. Penganggaran partisipatif;
Penganggaran
partisipatif (participative budgeting) memberikan kesempatan bagi
para manajer untuk ikut menyusun anggaran. Penganggaran partisipatif memiliki
tiga masalah yang potensial :
a.
Penetapan
standar yang dapat terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.
b.
Memasukkan
slack dalam anggaran (seringkali disebut mengamankan
anggaran atau pudding the budget).
c.
Partisipasi
semu.
4. Standar yang realistis;
Tujuan
anggaran digunakan untuk mengukur kinerja; dengan demikian, tujuan harus
berdasarkan kondisi dan pengharapan yang realistis. Anggaran harus mencerminkan
kenyataan operasi, seperti tingkat aktivitas aktual, variasi musiman,
efisiensi, dan kecenderungan ekonomi secara umum.
5. Pengendalian biaya;
Biaya yang
dapat dikendalikan (controllable cost) adalah biaya yang dapat dipengaruhi oleh
manajer bersangkutan.
6. Pengukuran kinerja yang beragam.
Seringkali
organisasi membuat kesalahan dengan menggunakan anggaran sebagai satu-satunya
pengukur dari kinerja manajemen. Penekanan yang berlebihan pada pengukur ini
dapat menyebabkan perilaku disfungsional yang disebut perilaku miopia atau
milking the firm. Perilaku miopia (myopic behaviour) terjadi bila manajer
mengambil tindakan yang memperbaiki kinerja anggaran dalam jangka pendek tetapi
membahayakan perusahaan dalam jangka panjang. Cara terbaik untuk mencegah perilaku miopia adalah
dengan mengukur kinerja manajer manajer dari berbagai dimensi, termasuk
beberapa atribut jangka panjang.
JENIS ANGGARAN LAINNYA
Anggaran Operasi untuk Perusahaan
Dagang dan Jasa
Pada perusahaan dagang, anggaran
produksi diganti dengan anggaran pembelian barang dagang. Anggaran ini
mengidentifikasi kuantitas setiap jenis barang yang harus dibeli untuk dijual
kembali, biaya per unit setiap jenis barang, dan total biaya pembelian. Bentuk
anggaran ini sama dengan anggaran bahan langsung pada perusahaan manufaktur.
Perbedaan lain antara anggaran operasi pada perusahaan manufaktur dan dagang
adalah tidak adanya anggaran bahan langsung dan tenaga kerja langsung dalam
perusahaan dagang.
Pada perusahaan jasa yang mencari
laba, anggaran penjualan juga merupakan anggaran produksi. Anggaran penjualan
mengidentifikasi setiap jasa serta kuantitasnya yang akan dijual. Karena tidak
memiliki persediaan barang jadi, jasa yang diberikan merupakan jasa yang
terjual.
Penganggaran Dasar Nol (Zero Base Budget)
Pendekatan tradisional pada
penganggaran adalah pendekatan inkramental. Penganggaran inkramental (atau
baseline) dimulai dari anggaran tahun lalu dan menambahkan atau mengurangi
anggaran tersebut sehingga menggambarkan perubahan yang diasumsikan untuk tahun
mendatang.
Penganggaran dasar nol adalah sebuah
pendekatan alternatif. Tidak seperti penganggaran inkramental, tingkat anggaran
tahun sebelumnya tidak terlalu diperhatikan. Operasi yang sedang berlangsung
dianalisis, dan kelangsungan kegiatan atau operasi dipertimbangkan atas dasar
kebutuhan atau kegunaannya bagi organisasi. Beban untuk membuktikan kegunaan
pengeluaran uang diberikan kepada setiap manajer.
Paket keputusan adalah deskripsi
jasa, yang berkaitan dengan biaya, yang dapat atau ingin ditawarkan oleh unit
pengambil keputusan.
###SEKIAN###
Hampir gak paham, tapi kebantu banget dengan penjelasan-penjelasan di paragraf berikutnya.
BalasHapusNice share. Kunjungi balik ya di blog ku: Rantai Makanan.
Terima kasih kunjungannya mbak.. Semoga bermanfaat :)
HapusSiap, dikunjungi.
ini artikelnya dari buku apa yah sumbernya>??terutama peraga 8.1 nya? mohon petunjuk min..
BalasHapus